finnews.id – Ketegangan antara dua raksasa ekonomi dunia, Amerika Serikat dan China, kembali menguat. Di tengah perang dagang yang belum menunjukkan tanda mereda, kekhawatiran pun mulai mencuat di berbagai sektor, termasuk infrastruktur. Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menyoroti potensi dampak yang bisa merambat ke dalam negeri jika konflik dagang ini terus berlanjut.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara Halal Bihalal bersama insan pers di kantor Kementerian PU, Jumat, 11 April 2025. Meski hingga kini belum terlihat pengaruh langsung terhadap sektor infrastruktur nasional, Dody menilai penting untuk tetap waspada.
“Kalau untuk saat ini belum ada dampaknya, dan harapannya saya enggak ada dampak ke sektor infrastruktur,” ujar Menteri PU itu dengan nada optimis namun realistis.
Upaya Diplomatik untuk Jaga Stabilitas
Sebagai bentuk antisipasi, pemerintah tak tinggal diam. Dody mengungkapkan bahwa tim ekonomi nasional akan melakukan lawatan ke Amerika Serikat dan China. Tujuannya jelas: membangun komunikasi strategis dan mencari solusi agar dampak perang dagang tidak terlalu membebani ekonomi nasional, khususnya di sektor-sektor vital seperti infrastruktur.
“Presiden Trump saat ini memang masih dalam tahap ‘pause’ terhadap kebijakan tarif impornya selama 90 hari. Tapi kita tidak bisa diam. Beberapa tim ekonomi akan berangkat ke sana untuk melakukan lobi-lobi penting,” jelasnya.
Langkah ini merupakan bentuk kesiapsiagaan pemerintah menghadapi situasi global yang dinamis. Meski kewenangan kunjungan itu berada di kementerian lain, Dody memastikan koordinasi lintas sektor tetap berjalan baik, demi menjaga stabilitas pembangunan dalam negeri.
Ketidakpastian Global dan Efek Domino
Dody juga menyoroti bagaimana ketegangan internasional tersebut telah menimbulkan kegelisahan di pasar keuangan dunia. Situasi yang tidak menentu ini, menurutnya, mulai terasa dalam fluktuasi pasar modal Indonesia belakangan ini.
“Terus terang kondisi saat ini cukup berat. Gonjang-ganjing di pasar internasional bisa memicu reaksi berantai ke pasar domestik. Makanya, kita wajib berupaya maksimal,” tegas Dody.
Bagi sektor infrastruktur yang erat kaitannya dengan investasi jangka panjang dan stabilitas fiskal, situasi global seperti ini memang bukan perkara ringan. Ketidakpastian harga bahan baku, hambatan distribusi, serta potensi perlambatan arus investasi asing menjadi tantangan yang tidak bisa diabaikan.
Harapan Tetap Dijaga
Meski bayang-bayang krisis global mulai terasa, Menteri PU menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur dalam negeri tetap akan dijalankan sesuai rencana. Dengan sinergi yang kuat antar kementerian dan dukungan penuh dari pemerintah pusat, ia optimistis Indonesia dapat melewati masa-masa penuh tantangan ini.
“Kita berharap, langkah-langkah strategis yang disiapkan bisa menjaga agar sektor infrastruktur tetap kuat dan terus mendukung pertumbuhan nasional,” pungkas Dody. (*)