finnews.id – Pembangunan Kampung Haji di Arab Saudi akan memprioritaskan jamaah haji dan umrah asal Indonesia, namun terbuka untuk digunakan oleh warga negara asing (WNA).
Penegasan itu disampaikan Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani, Rabu, 17 Desember 2025.
Menurutnya, Kampung Haji pada prinsipnya tidak bersifat eksklusif untuk satu negara saja. Namun, skema pengelolaannya akan mengutamakan kebutuhan WNI.
“Bukan hanya jamaah Indonesia yang berada di situ. Kita terbuka, tapi tentunya kita prioritaskan untuk jamaah dari Indonesia,” kata Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Ia menjelaskan, saat ini penggunaan kawasan tersebut difokuskan untuk jamaah Indonesia.
Namun ke depan, apabila kapasitas masih tersedia dan kebutuhan jamaah nasional terpenuhi, maka fasilitas Kampung Haji dapat dimanfaatkan oleh jamaah dari negara lain.
Tidak Menutup Potensi Kerja Sama
Kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memberikan pengalaman dan layanan terbaik bagi jamaah Indonesia. Namun di saat yang sama, tidak menutup potensi kerja sama dan pemanfaatan optimal pada fasilitas yang tersedia.
“Karena kita juga ingin memberikan bukan hanya pengalaman, tapi juga penawaran yang terbaik,” jelasnya.
Pengembangan Kampung Haji juga didukung oleh rencana pembangunan infrastruktur penunjang di sekitar lokasi, termasuk akses jalan dan elevator yang saat ini masih dalam perencanaan.
Rosan menilai, pembangunan Kampung Haji sejalan dengan masifnya proyek pengembangan yang tengah dilakukan pemerintah Arab Saudi.
“Memang Arab Saudi ini kebetulan sedang melakukan pembangunan cukup besar di Arab Saudi, di Mekah. Kita lihat dari perluasan Masjidil Haram, kemudian sehingga terbentuk daerah-daerah baru,” imbuh Rosan.