finnews.id – Secara umum cuaca di NTT diprediksi berawan dengan potensi hujan ringan (peluang 34%). Suhu udara berkisar antara 22°C hingga 27°C dengan kelembapan mencapai 82%.
Terdapat peringatan potensi badai petir hebat (peluang hujan 75%) pada siang hari pada Selasa, 30 Desember 2025.
Rabu, 31 Desember 2025: Potensi hujan disertai badai petir meningkat dengan peluang hingga 85%.
Peringatan Dini & Kondisi Khusus
- Cuaca Ekstrem: BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan intensitas sedang hingga lebat serta angin kencang di pesisir selatan NTT akibat dampak tidak langsung dari Bibit Siklon Tropis 96S di Samudra Hindia.
- Kondisi Maritim: Waspadai gelombang tinggi hingga 2,5 – 4,0 meter di wilayah Samudra Hindia selatan NTT dan Selat Bali bagian selatan.
- Puncak Musim Hujan: NTT saat ini memasuki masa puncak musim hujan yang diprediksi berlangsung hingga Februari 2026.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) berpotensi diguyur hujan saat malam pergantian tahun. Stasiun Meteorologi Kelas II Eltari menyebutkan adanya potensi hujan ringan hingga lebat yang dapat terjadi hingga 1 Januari 2026.
Kondisi cuaca ini dipengaruhi oleh aktifnya Monsun Asia di wilayah NTT yang menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan. Munculnya Gelombang Atmosfer Low, Gelombang Equatorial Rossby dan Gelombang Kelvins juga mendukung pembentukan awan hujan.
Bibit Siklon Tropis 96S yang terbentuk pada 24 Desember di selatan NTB memberikan pengaruh terhadap cuaca di wilayah NTT. Selain itu, tekanan rendah di Utara Australia mendukung terjadinya Hujan Sedang hingga Lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Potensi hujan ringan hingga lebat berpotensi terjadi di Pulau Timor, Rote, Sabu, Sumba, Flores, Adonara, Solor, Lembata, Alor, dan Pantar. Terbentuknya awan tebal hingga menyebabkan hujan ringan juga diprediksi terjadi pada tanggal 29 Desember 2025 hingga 01 Januari 2026.
BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai dampak hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi. Antara lain banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, serta gelombang laut tinggi di wilayah perairan sekitar NTT.
