Finnews.id – Wilayah Probolinggo diterjang banjir bandang yang menyebabkan kerusakan signifikan. Bencana ini menghancurkan tujuh jembatan dan membuat puluhan rumah warga terendam. Namun, Bupati Probolinggo Mohammad Haris membantah bahwa banjir ini terjadi karena aktivitas illegal logging (pembalakan liar). Pihaknya kini masih menunggu hasil pengecekan dan penyelidikan mendalam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo mencatat setidaknya tujuh jembatan dan 40 rumah warga di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, terdampak bencana.
“Berdasarkan hasil asesmen terbaru, jembatan yang terdampak bertambah satu, dari enam menjadi tujuh jembatan yang rusak akibat bencana banjir di Kecamatan Tiris,” kata Kepala Pelaksana BPBD Probolinggo Oemar Sjarif di Probolinggo pada Sabtu 13 Desember 2025.
Jembatan Darurat Dibangun
Jembatan dan rumah yang terdampak banjir bandang tersebar di empat desa di Kecamatan Tiris, yaitu Desa Andungbiru, Andungsari, Tiris, dan Tlogosari. BPBD memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.
Di Desa Andungbiru, sebanyak tiga jembatan rusak, dengan rincian dua jembatan putus total dan satu jembatan mengalami kondisi miring. Sementara itu, di Desa Andungsari, dua jembatan terdampak, yakni satu jembatan putus dan satu jembatan miring.
Kerusakan juga terjadi di Desa Tiris, di mana satu jembatan mengalami kerusakan pada bagian pagarnya. Di Desa Tlogosari, satu jembatan putus diterjang arus.
“Satu jembatan darurat di Desa Andungbiru sudah selesai dibangun untuk membuka akses warga yang terisolasi, sedangkan di Desa Andungsari juga dibuat jembatan darurat yang dibangun secara gotong royong oleh masyarakat,” jelas Oemar.
Selain jembatan, puluhan rumah warga terdampak banjir yang disertai lumpur di Desa Andungbiru dan Desa Tiris. Oemar mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama di daerah rawan banjir dan tanah longsor.
Prioritas dan Penyangkalan Penyebab
Bupati Probolinggo Mohammad Haris menegaskan bahwa prioritas utama Pemerintah Kabupaten Probolinggo adalah memastikan pemenuhan kebutuhan dasar warga yang terdampak, terutama warga yang terisolasi akibat jembatan putus.