finnews.id – Nama Arsin bin Sanip, Kepala Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, menjadi sorotan publik setelah terbongkarnya kasus pagar laut di perairan Tangerang. Kades Kohod itu juga sempat viral karena berdebat dengan Menteri Aparatur Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid beberapa waktu lalu.
Publik pun bertanya-tanya, siapa sebenarnya Arsin bin Sanip? Mengapa dirinya sangat ngotot membela pembangunan pagar laut? Jelas-jelas itu adalah tanah musnah yang tidak ada fisiknya.
Dirinya juga terlihat petatang-peteteng, di tengah rakyatnya yang merana. Ditambah lagi isu yang beredar, Arsin bin Sanip disebut-sebut memiliki kendaraan mewah Jeep Rubicon.
Saat tim Disway Group mencoba menelusuri kediamannya, Arsin bin Sanip disebut warga telah menghilang sejak kejadian sidak Menteri ATR/BPN di Pantai Alar Jiban, Desa Kobod, Kabupaten Tangerang, Jumat 25 Januari 2025.
Tak percaya begitu saja, lantas tim Disway Group bergegas menuju rumah Arsin, yang lokasinya tak jauh dari Kantor Desa Kohod. Jarak keduanya kurang lebih sekitar 500 meter.
Sesampainya di lokasi, rumah Arsin berada di Jalan Kalibaru Kohod. Nampak depan terlihat beberapa kendaraan berjejer, kemudian di atas kanopinya terdapat sejumlah hiasan bendera merah putih dengan lambang Garuda.
Dibanding rumah di sekitarnya, tempat tinggal Arsin nampak yang paling bagus dan garasinya luas. Meskipun kediamannya berada di gang yang tak begitu besar.
Rumah Arsin berada lebih rendah dari jalanan umum. Tepatnya di samping tanjakan Kalibaru Kohod. Persis ditikungan jalan desa, menurun belok kanan, sampailah di rumah bertingkat satu itu.
Suasana di rumahnya memang terlihat sepi. Namun, banyak sekali jaro yang memantau sejak kendaraan kami tiba di depan garasinya. Ada yang mencoba memotret dan adapula yang memindik-mindik.
Di halaman depan, terlihat mobil dinas Kepala Desa berwarna silver dengan merk Daihatsu Xenia. Berpelat merah dengan nomor polisi B 1056 JQN, kemudian ada logo Kabupaten Tangerang di pintu sebelah kanannya.
Kemudian kami mencoba masuk ke teras rumahnya, terlihat sejumlah kursi dan meja tamu berwarna cokelat mengkilap, dengan furniture kayu. Mirip seperti buatan kayu jati khas Jepara.
Di garasi yang terletak di samping kiri rumahnya, terlihat satu unit mobil sedan dengan merk Honda Civic bernomor polisi B 412 SIN. Dari huruf dan tiga angka nomor itu, terbaca si empunya mobil, Arsin.
Pada dinding rumahnya, Arsin memasang 2 figura foto. Di gambar pertama, Arsin terlihat gagah mengenakan pakaian dinas berwarna putih, dengan posenya yang digandeng oleh sang istri.
Lalu di figura yang kedua, terdapat potret pernikahan. Foto tersebut diduga ketika momen perkawinan anaknya berlangsung. Posenya terlihat anggun, layaknya orang yang paling romantis di momen berbahagia itu.
Kemudian juga terdapat sejumlah kendaraan roda dua yang terparkir tidak beraturan. Terlihat pula beberapa sandal yang berceceran di pintu masuk rumahnya. Semakin penasaran, karena terlihat beberapa sandal yang berceceran di rumahnya. Ada kemungkinan rumah tersebut berpenghuni.
Saat tim Disway Group mencoba mengucapkan salam “Asalamualaikum”, terdengar suara sahutan yang pelan dari belakang rumahnya. Ternyata, terdapat beberapa tukang yang sedang merenovasi tempat tinggal Arsin.
“Wallaikumsalam,” jawab si tukang itu dengan raut wajah yang terheran-heran.
“Ada Pak Arsin (di dalam?),” tanya awak media.
“Nggak ada,” jawab tukang dengan singkat.
Awak media pun mencoba menjelaskan maksud dan kedatangannya ke rumah Arsin. Namun, kuli bangunan itu terlihat polos dan seakan-akan tak tahu persoalan yang sedang hangat di jagat maya.
“Pak Arsin-nya kemana?” tanya awak media lagi.
“Nggak tahu,” timpal tukang tersebut.
“Sejak kapan dia tak ada di rumah ini?” tanya awak media.
“Nggak tahu,” jawab tukang menutup.