Home Ekonomi BEM PTNU Dorong Hilirisasi Nikel, Pemerintah Diminta Jaga Ekosistem & Inovasi
Ekonomi

BEM PTNU Dorong Hilirisasi Nikel, Pemerintah Diminta Jaga Ekosistem & Inovasi

Bagikan
Bagikan

finnews.id — Hilirisasi nikel terus menjadi sorotan sebagai salah satu motor penggerak ekonomi nasional. Indonesia yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia kini menikmati lonjakan nilai ekspor produk nikel hilir yang mencapai Rp504,2 triliun pada 2022, melesat dibanding 2017. Selain itu, penerimaan negara dari pajak sektor nikel turut melonjak menjadi Rp17,96 triliun, meningkat hampir 11 kali lipat dibanding 2016.

Meski demikian, Bendahara Umum Nasional BEM PTNU, Gangga Listiawan, menilai pemerintah tidak boleh hanya terpaku pada angka-angka pertumbuhan ekonomi. Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara manfaat ekonomi dengan keberlanjutan industri.

“Kalau kita bicara kebijakan pemerintah soal nikel, jangan hanya melihat sisi negatifnya, tapi juga harus diakui manfaat besarnya. Industri nikel mampu mendongkrak penerimaan negara, membuka lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, hingga menjaga stabilitas neraca perdagangan dan daya saing global,” ujar Gangga dalam keterangan tertulis, Jumat (4/7/2025).

Namun, Gangga mengingatkan masih ada sejumlah tantangan yang harus diantisipasi. Ia menyebut setidaknya ada tiga hal penting yang harus menjadi perhatian pemerintah agar hilirisasi nikel benar-benar memberi manfaat optimal.

“Tiga hal paling krusial dalam hilirisasi nikel adalah menjaga ekosistem industri tetap sehat, memastikan kapasitas produksi sesuai target, dan terus mendorong inovasi produk turunan. Riset dan kolaborasi antara mahasiswa, akademisi, serta industri sangat penting agar Indonesia tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga produk bernilai tambah,” katanya.

Gangga juga berharap pemerintah lebih banyak membuka ruang partisipasi mahasiswa dalam menyelesaikan persoalan industri nikel. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan semangat tridharma perguruan tinggi yang menuntut kontribusi nyata dalam pembangunan nasional.

“Mahasiswa punya semangat, ilmu, dan kreativitas. Harus ada ruang bagi mereka untuk terlibat dalam mencari solusi demi masa depan industri nikel yang berkelanjutan,” tutup Gangga.

Bagikan
Artikel Terkait
ASEAN Prihatin Tarif Sepihak Picu Fragmentasi Ekonomi Global, Desak Gencatan Senjata di Gaza
Ekonomi

ASEAN Prihatin Tarif Sepihak Picu Fragmentasi Ekonomi Global, Desak Gencatan Senjata di Gaza

finnews.id – ASEAN kembali bersuara lantang terhadap dinamika global yang semakin memanas....

Ekonomi

PLN EPI Catat Value Creation Rp14,08 Triliun, Jaga Pasokan Energi 2024 Tetap Aman

finnews.id – Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) membukukan kinerja solid...

Badan Bank Tanah Perkuat Perlindungan Investasi Lewat Dukungan JAMDATUN
Ekonomi

Badan Bank Tanah Perkuat Perlindungan Investasi Lewat Dukungan JAMDATUN

finnews.id – Komitmen Indonesia dalam menciptakan iklim investasi yang aman dan berkeadilan...

PLN EPI Bukukan Laba Rp2,24 Triliun Sepanjang 2024, Ini Rahasianya Jaga Rantai Pasok Energi Nasional
Ekonomi

PLN EPI Bukukan Laba Rp2,24 Triliun Sepanjang 2024, Ini Rahasianya Jaga Rantai Pasok Energi Nasional

finnews.id – Siapa sangka, bisnis energi primer kini bukan cuma soal pasok...