finnews.id – Salah satu tantangan terbesar di dunia konstruksi dan industri logam adalah korosi. Pasalnya, korosi berdampak menurunkan kualitas logam, merusak struktur, hingga kerugian ekonomi dalam jumlah besar.
Beberapa hasil riset menunjukan bahwa ekstrak kulit buah kelengkeng, kulit buah naga, tembakau, daun talas, dan daun teh mampu menghambat proses korosi.
“Korosi merupakan proses alamiah yang dapat terjadi karena adanya reaksi reduksi dan oksidasi antara logam dengan udara dan air. Oksidasi dengan melepaskan elektron atau ion, sedangkan reduksi dengan menangkap elekron yang akan bereaksi dengan oksigen dan air,” ungkap Peneliti Ahli Utama dari Pusat Riset Metalurgi (PRM) Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gadang Priyotomo, pada Kelas Periset Edisi#9, Rabu, 12 November 2025.
Gadang menggambarkan konsep radikal bebas di bidang medis disamakan dengan proses elektrokimia korosi seperti reaksi reduksi oksidasi yang sama-sama melibatkan pelepasan ion atau elektron bebas.
“Berdasarkan pemikiran tersebut, metode mitigasi korosi dapat dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alami yang bersifat antioksidan. Pendekatan ini dinilai sebagai solusi alami untuk memperpanjang umur material logam, tanpa bergantung pada bahan kimia sintetis yang dapat mencemari lingkungan,” tegasnya.
Gadang mengatakan, zat antioksidan berbasis senyawa polifenol dapat digunakan sebagai zat anti korosi yang akan berikatan secara adsorpsi dengan logam. Tentunya untuk membentuk lapisan pelindung di permukaan logam. “Logam yang teroksidasi akan ditangkap oleh gugus hidroksil senyawa antioksidan sehingga terbentuk lapisan pelindung,” ujar Gadang.
Indonesia Kaya Akan Keanekaragaman Hayati
Ia mengungkapkan, Indonesia yang kaya keanekaragaman hayati baik di terestrial dan lautan berpotensi dieksplor lebih lanjut untuk dijadikan zat aktif korosi.
“Indonesia memiliki sumber daya alam biasa yang dapat kita eskplorasi. Kita kaji dan teliti untuk dikembangkan menjadi ekstrak zat anti korosi,” jelas Gadang.