FOTO FN PELAKU BOM SMAN 72 BEREDAR! Mirror Selfie, Kopel Militer & ‘Pistol’ di Pinggang

Finnews.id – Media sosial dihebohkan dengan beredarnya foto yang disebut-sebut terduga FN, pelaku bom SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sontak, munculnya foto ini membuat netizen penasaran.

Ada 2 foto terduga FN yang beredar luas di medsos. Yang pertama FN terlihat memakai kaos putih dan jas hitam.

Dia tampak sedang memotret dirinya di sebuah cermin (mirror selfie). Di belakangnya, terlihat seorang laki-laki sedang duduk di kursi. Posisinya membelakangi FN.

Foto lainnya FN memotret dirinya di dalam kamar mandi. Masih memakai kaos putih yang mirip dengan foto pertama.

Yang menarik, terlihat terduga FN mengenakan sabuk mirip kopel militer warna hijau.

Di bagian pinggang kanan tampak terselip benda yang menyerupai pistol. Ini terlihat dari bentuk dan ukurannya.

Namun, belum diketahui apakah pistol tersebut sama dengan yang ditemukan di dekat tubuh FN saat tergeletak bersimbah darah pasca ledakan di SMAN 72 pada Jumat, 7 November 2025.

Seperti diketahui, polisi menyebut 2 senjata yang ditemukan: pistol revolver dan senapan laras panjang SIG 556 DCobra Reborn M-790 adalah airsoftgun. Bukan senjata asli. Harganya juga murah. Di bawah Rp 200 ribu.

Yang pasti, aksi terduga FN ini bukan penembakan massal (school shooting). Melainkan aksi pengeboman yang dilakukan dengan IED (improvised explosive device).

Nah, apa itu IED? ini adalah alat peledak rakitan atau bom rakitan yang dibuat secara tidak konvensional.

Caranya menggabungkan bahan peledak. Bisa dari komponen militer atau non-militer.

IED bisa berbentuk apa saja. Mulai dari bom pipa sederhana hingga alat canggih yang meledak dengan pemicu jarak jauh.

Karakteristik IED

• Bahan: Mulai dari bahan militer bekas hingga bahan kimia rumah tangga seperti pupuk (amonium nitrat), korek api, dan hidrogen peroksida.
• Pemicu: Menggunakan berbagai cara untuk meledak, Seperti sakelar sederhana, remote control, jam atau telepon seluler.
• Bentuk: Sangat bervariasi. Termasuk bom yang dibawa orang, disembunyikan di pinggir jalan. Atau bisa juga dipasang di kendaraan.
• Tujuan: Menyebabkan kerusakan, melumpuhkan, mengganggu, atau mengalihkan perhatian.
• Penggunaan: Sering digunakan dalam serangan teroris.  Karena biaya yang relatif murah dan kemudahan pembuatannya.

Motif & Jaringan Pelaku Masih Didalami

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto menjelaskan polisi masih terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif dan jaringan pelaku.