finnews.id – Untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau kesiapan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, khususnya pada ruas Kraksaan-Paiton.
Ruas tol sepanjang 11,2 km ini direncanakan akan dibuka secara fungsional dan hingga 9 Maret 2025, progres konstruksinya telah mencapai 80,36%. Jalan tol ini ditargetkan siap digunakan secara terbatas selama periode Lebaran guna mengurangi kemacetan dan mempercepat waktu tempuh pemudik.
Dody menyampaikan bahwa tol fungsional Kraksaan-Paiton akan membantu mengurai kepadatan lalu lintas di jalan nasional, terutama bagi pemudik dari Surabaya menuju Banyuwangi dan sebaliknya.
“Tol ini sangat penting untuk kelancaran arus mudik dan balik. Dengan dibukanya ruas ini, distribusi kendaraan lebih merata, kemacetan berkurang, dan pemudik bisa menikmati perjalanan yang lebih nyaman,” ujar Dody dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 16 Maret 2025.
Sistem One Way untuk Kurangi Kepadatan
Untuk meningkatkan efektivitas dan mengurangi kepadatan di jalan nasional, tol ini akan diberlakukan dengan sistem satu arah (one way) sesuai puncak arus mudik dan balik. Saat arus mudik, tol akan dibuka satu arah dari Surabaya menuju Banyuwangi melalui Jalur A dengan akses keluar di Gerbang Tol Paiton. Sementara saat arus balik, sistem satu arah akan diterapkan di Jalur B, mengakomodasi kendaraan dari Situbondo dan Banyuwangi menuju Surabaya.
“Tol fungsional ini akan beroperasi satu arah dari Gending hingga Paiton, sekitar 23 km. Untuk keselamatan, operasionalnya hanya berlangsung di siang hari, maksimal hingga pukul 17.00, dan akan terus dikoordinasikan dengan Korlantas,” jelas Dody.
Gratis Selama Periode Lebaran
Tol fungsional Kraksaan-Paiton dapat digunakan secara gratis selama periode mudik Lebaran 2025. Masyarakat yang melintas tidak akan dikenakan tarif masuk atau keluar gerbang tol, sebagai bagian dari dukungan pemerintah terhadap kelancaran arus mudik.
Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dengan total panjang 175,40 km merupakan bagian terakhir dari jaringan Tol Trans Jawa yang akan menghubungkan wilayah barat hingga timur Pulau Jawa. Dengan tersambungnya ruas ini, konektivitas antarwilayah akan semakin baik, mendukung distribusi barang, jasa, dan pertumbuhan ekonomi di wilayah timur Jawa.
Kesiapan Sarana dan Prasarana
Selain membuka tol secara fungsional, Kementerian PU terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana pendukung. Rambu lalu lintas, penerangan jalan, serta fasilitas keselamatan akan dipastikan dalam kondisi optimal demi kenyamanan dan keamanan pemudik. (*)