finnews.id – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengeluarkan peringatan keras kepada pejuang Palestina Hamas, setelah menggelar rapat Kabinet Keamanan selama empat jam pada Selasa 11 Februari 2025.
Netanyahu mengumumkan bahwa dia telah memerintahkan militer untuk mengerahkan pasukan di dalam dan sekitar Gaza
“Penempatan itu sedang berlangsung dan akan diselesaikan secepat mungkin,” kata Netanyahu dalam pernyataan yang disiarkan televisi.
Netanyahu mengancam akan akhiri gencatan senjata dan melanjutkan perang dengan kekuatan penuh, jika tawanan Israel tidak dibebaskan oleh Hamas pada Sabtu siang.
“Jika Hamas tidak membebaskan para tawanan sebelum Sabtu siang, maka gencatan senjata akan berakhir, dan militer Israel akan kembali melanjutkan serangan dengan kekuatan penuh,” ujar Netanyahu.
Meski Netanyahu tidak menyebutkan jumlah tawanan yang ia harapkan untuk dibebaskan, Radio Militer Israel mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa jika Hamas membebaskan tiga tawanan pada Sabtu, maka tahap pertama kesepakatan akan berlanjut.
Pada Senin, Abu Ubaida, juru bicara sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan bahwa pembebasan tawanan Israel yang dijadwalkan pada Sabtu ditunda tanpa batas waktu akibat pelanggaran gencatan senjata oleh Israel.
Kesepakatan gencatan senjata tiga tahap telah berlangsung di Gaza sejak 19 Januari, menghentikan perang Israel yang telah menewaskan lebih dari 48.200 orang dan menghancurkan wilayah tersebut.
Dalam tahap pertama gencatan senjata yang berlangsung hingga awal Maret, sebanyak 33 tawanan Israel akan dibebaskan dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina. Pertukaran tahanan Israel-Hamas yang keenam dijadwalkan berlangsung pekan ini.
Pada Senin, Trump memperingatkan bahwa kekacauan besar akan terjadi jika semua tawanan Israel di Gaza tidak dibebaskan sebelum Sabtu pukul 12:00 siang. (*)