Kerusakan Lingkungan Diusut Selain Faktor Cuaca
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya turut menegaskan bahwa bencana yang terjadi di Sumatera tidak semata-mata diakibatkan oleh faktor cuaca ekstrem. Terdapat dugaan kuat bahwa faktor kerusakan lingkungan menjadi pemicu yang memperparah dampak bencana.
“Penyebab bencana ini menjadi perhatian, selain faktor cuaca yang ekstrem, tentunya ada faktor kerusakan lingkungan yang memperparah bencana dan ini terus ditelusuri secara serius,” kata Teddy.
Teddy memastikan, meskipun evakuasi dan penanganan korban menjadi fokus utama, pemerintah akan terus melakukan evaluasi dan investigasi secara menyeluruh terkait bencana tersebut.
Indikasi Kayu Berasal dari Sisa Pembukaan Kebun Sawit
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan indikasi awal temuan gelondongan kayu tersebut. Hanif menyebut gelondongan kayu yang terseret banjir di utara Sumatera berasal dari sisa-sisa pembukaan kebun sawit.
Menurut Hanif, aktivitas pembukaan kebun sawit menyisakan potongan-potongan kayu atau log tanpa dibakar, yang merupakan bagian dari kebijakan zero burning (larangan membakar).
“Ada indikasi pembukaan-pembukaan kebun sawit yang menyisakan log-log. Karena memang kan zero burning, sehingga kayu itu tidak dibakar tapi dipinggirkan,” jelasnya usai rapat bersama Komisi XII DPR.
Volume banjir di Sumatera yang sangat besar ternyata mendorong sisa-sisa kayu tersebut hingga terbawa arus. Akibatnya, gelondongan kayu itu memperparah dampak bencana.
Hanif menambahkan, semua potensi pelanggaran akan dicek secara menyeluruh dan meminta dukungan semua pihak untuk menegakkan aturan lingkungan hidup di tengah situasi bencana ini.
- Banjir Longsor Sumatera
- Hanif Faisol Nurofiq
- Ilegal Logging
- Kapolri Rapat Bersama Kementerian Kehutanan
- kebun sawit
- Kerusakan Lingkungan Sumatera
- Listyo Sigit Prabowo
- Penyelidikan Gelondongan Kayu
- Penyelidikan Kayu Ilegal Bencana Aceh Sumut Sumbar
- Peran Kerusakan Lingkungan Banjir Sumatera
- Pratikno
- Satgas Penertiban Hutan