finnews.id – Masa libur panjang dimanfaatkan masyarakat untuk bepergian. Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat (Jabar) memprediksi sebanyak 21,2 juta orang melakukan perjalanan di periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Sekitar 60 persen warga memanfaatkan waktu libur panjang untuk kebutuhan pariwisata.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jabar, Dhani Gumelar, berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya, 21,2 juta orang atau 42 persen dari jumlah penduduk Jabar sekitar 50,34 juta jiwa.
“Dari 21,2 juta orang yang akan bepergian itu, sekitar 60 persen untuk berwisata, kemudian 35,1 persen mudik, dan 4,1 persen silaturahmi tidak mudik. Sisanya 0,8 persen untuk alasan lainnya termasuk bekerja,” kata Dhani, Jumat, 26 Desember 2025.
Kawasan Pangandaran Jadi Favorit
Tujuan wisata dalam momen Nataru 2025/2026 ini, Dhani mengungkapkan kawasan Pangandaran akan menjadi favorit dengan prediksi dikunjungi 2.069.438 orang, kemudian Kota Bandung (2.055.710 orang), Kawasan Puncak (1.652.814 orang), kemudian Lembang (904.535 orang).
“Kawasan Pangandaran dan Bandung jadi tujuan destinasi favorit responden dalam Nataru ini. Dan periode ini mobil pribadi jadi pilihan utama untuk mobilisasi dengan 65,2 persen, disusul sepeda motor 15,2 persen, lalu kereta api 13,3 persen,” ucap Dhani.
Atas hal tersebut, Dhani mengatakan pihaknya memfokuskan pemantauan tujuh titik rawan kemacetan jalur wisata dan meliburkan moda transportasi angkot, delman, sampai becak di periode liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Untuk titik-titik pemantauan, kata Dhani, difokuskan pada tujuh titik jalur utama yang diprediksi mengalami lonjakan karena merupakan favorit wisatawan yakni Puncak, Pelabuhan Ratu, Lembang-Ciater, Ciwidey-Pangalengan, Garut, Kuningan, dan Pangandaran.
Selain memfokuskan pemantauan di tujuh titik wisata utama, ia mengatakan Dishub Jabar juga meminta pengemudi angkot, delman, dan becak dengan jumlah total 4.711 pengemudi untuk menghentikan sementara operasi mereka di tanggal 24-25 Desember dan 30-31 Desember 2025 guna mengurai kepadatan lalu lintas.