finnews.id – Penembakan massal terjadi di Brown University, Providence, Amerika Serikat terjadi pada hari Sabtu sore, 13 Desember 2025.
Berikut adalah detail utama dari peristiwa tersebut:
Lokasi dan Waktu: Penembakan terjadi sekitar pukul 16:00 EST di Gedung Barus & Holley Engineering. Insiden berlangsung di dalam sebuah auditorium (Ruang 166) saat mahasiswa sedang mengikuti sesi ulasan untuk persiapan ujian akhir semester.
Korban: Dua mahasiswa tewas dan sembilan lainnya luka-luka. Korban tewas diidentifikasi sebagai Ella Cook (19 tahun) dan MukhammadAziz Umurzokov (18 tahun).
Pelaku: Polisi mengidentifikasi pelaku sebagai Claudio Manuel Neves Valente (48 tahun), seorang mantan mahasiswa pascasarjana Brown asal Portugal. Ia ditemukan tewas akibat bunuh diri di sebuah gudang penyimpanan di Salem, New Hampshire, pada 18 Desember 2025 setelah pengejaran selama lima hari.
Pria yang diduga menjadi pelaku penembakan massal di Brown University dilaporkan ditemukan meninggal dunia.
Kematian tersangka disebut akibat luka tembak yang dilakukan oleh dirinya sendiri, seperti diberitakan Fox News pada Kamis.
Sebelumnya, CBS News melaporkan aparat penegak hukum telah mengantongi surat perintah penangkapan terhadap sosok yang dicurigai terlibat dalam aksi penembakan di kampus Brown University, Providence, Rhode Island, yang terjadi pada 13 Desember.
Insiden tersebut menewaskan dua mahasiswa dan membuat sembilan orang lainnya mengalami luka luka.
Dari penelusuran awal, polisi juga tengah mendalami kemungkinan adanya hubungan antara kasus penembakan di Brown University dengan peristiwa penembakan lain yang menewaskan seorang profesor Massachusetts Institute of Technology.
Profesor tersebut diketahui bernama Nuno Loureiro, dosen di bidang ilmu dan teknik nuklir. Ia menghembuskan napas terakhir di rumah sakit pada Selasa setelah sehari sebelumnya ditembak di kediamannya di Brookline, Massachusetts.
Hingga kini, aparat masih melanjutkan penyelidikan untuk memastikan keterkaitan kedua peristiwa tersebut serta merangkai kronologi lengkap kejadian yang mengguncang dunia akademik Amerika Serikat itu.
