Home Internasional Perdamaian Ukraina: Zelensky Siap Kirim Proposal Baru ke AS
Internasional

Perdamaian Ukraina: Zelensky Siap Kirim Proposal Baru ke AS

Bagikan
Negosiasi Perang Ukraina
Bendera Ukraina, Image Neelam279 Pixabay.jpg
Bagikan

finnews.id – Ukraina tengah menyiapkan rencana perdamaian baru yang akan diajukan ke Amerika Serikat, dengan tujuan mencari solusi diplomatik tanpa harus menyerahkan wilayahnya kepada Rusia.

Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa ia tidak memiliki hak hukum maupun moral untuk menyerahkan tanah Ukraina, sekaligus menegaskan posisi tegas negara dalam menghadapi tekanan internasional.

Zelensky Tolak Konsesi Wilayah

Dalam pertemuan dengan para pemimpin Eropa dan NATO, Zelensky menekankan bahwa Rusia terus menuntut konsesi wilayah, termasuk wilayah Donbas dan kontrol sebagian PLTN Zaporizhzhia, namun Ukraina menolak menyerahkan apapun.

Ia menegaskan: “Kami tidak ingin menyerahkan wilayah, kami tidak memiliki hak hukum maupun moral untuk melakukannya.”

Presiden Ukraina juga menegaskan bahwa setiap perubahan batas wilayah hanya bisa dilakukan melalui referendum publik, sehingga menegaskan bahwa keputusan harus berpihak pada rakyat Ukraina.

Pendekatan ini menekankan prinsip kedaulatan dan hukum internasional, sekaligus menjadi landasan negosiasi baru dengan AS.

Revisi Rencana Perdamaian AS-Ukraina

Rencana awal yang berisi 28 poin dianggap terlalu menguntungkan Rusia dan ditolak oleh Kyiv serta sekutu Eropa. Rencana tersebut kemudian disederhanakan menjadi 20 poin, namun tidak ada kompromi terkait isu wilayah sensitif.

Zelensky menyebut beberapa isu paling krusial adalah kontrol atas Donbas dan pembagian energi dari PLTN Zaporizhzhia, yang merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.

Draft awal sempat mengusulkan penguasaan penuh Donbas oleh Rusia dan pembagian energi PLTN dengan Rusia, tetapi hal ini tidak diterima oleh Ukraina.

Dukungan Eropa dalam Negosiasi

Pertemuan darurat di Downing Street yang dihadiri Zelensky, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Friedrich Merz menunjukkan solidaritas Eropa terhadap Ukraina. Pertemuan ini menegaskan bahwa dukungan internasional terhadap Ukraina sangat penting untuk menolak tekanan AS agar menerima konsesi wilayah.

Pemimpin Eropa menekankan perlunya perdamaian yang adil dan berkelanjutan, disertai jaminan keamanan yang kuat. Diskusi juga mencakup kemungkinan dukungan militer internasional, meski detail mengenai pengiriman pasukan atau bentuk bantuan lain masih menjadi perdebatan, khususnya antara negara-negara seperti Jerman, Italia, dan Inggris.

Bagikan
Artikel Terkait
Konflik Perbatasan Thailand Kamboja
Internasional

Memanas! Kamboja Bersumpah Bakal Lawan Thailand, Puluhan Ribu Warga Sipil Ngungsi

Finnews.id – Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja kembali memanas secara meluas,...

Internasional

Medsos Resmi Dilarang untuk Remaja Australia, Apa Kata Mereka yang Terdampak?

finnews.id – Pemerintah Australia telah mengambil langkah kontroversial yang memicu perdebatan sengit...

Internasional

Larangan Medsos untuk Remaja Sudah Bergulir di Australia

finnews.id – Kebijakan yang menggemparkan dunia mengenai batasan akses platform media sosial...

Militer Kamboja bersiap melancarkan serangan balasan ke wilayah Thailand.
Internasional

Bentrokan Militer Kamboja-Thailand Meluas di Perbatasan, Korban Tewas Meningkat

finnews.id – Pertempuran antara militer Thailand dan Kamboja meluas pada Selasa, 9...