finnews.id – Penanganan bencana yang melanda Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar) dirasa belum maksimal oleh banyak pihak. Penyaluran bantuan untuk para korban juga dirasa lambat.
Untuk itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan permintaan maaf atas penanganan bencana yang dinilai masih kurang optimal.
“Pemerintah telah bekerja keras. Mohon maaf jika masih kurang maksimal,” kata Menko PMK Pratikno di Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025, dikutip Antara.
Menurutnya, geografi wilayah bencana sangat berat, sehingga menyulitkan upaya distribusi logistik maupun pencarian korban.
“Tantangannya sangat berat. Medan wilayahnya sangat luas. Cuaca juga masih belum mendukung. Tapi seluruh tim dikerahkan untuk membantu saudara-saudara kita yang terisolir. Jadi mohon doa dan dukungan dari semuanya,” lanjutnya.
Meski demikian, Pratikno menyebut pemerintah telah bekerja keras sejak hari pertama bencana.
“Pak Presiden memerintahkan kepada seluruh jajaran kementerian dan lembaga untuk bekerja keras mengerahkan semua kekuatan untuk mengatasi bencana,” kata Pratikno.
Korban Meninggal Bencana di Sumatra Menyentuh Angka 499 Jiwa
Saat ini penanganan bencana banjir dan longsor di Sumatera dalam tahap tanggap darurat.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyampaikan bahwa korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hingga Selasa (2/12), mencapai 708 jiwa dan yang dinyatakan masih hilang ada 499 jiwa.
“Rinciannya Sumatera Utara korban meninggal dunia 294 jiwa dan hilang 155 jiwa. Kemudian untuk Provinsi Aceh per hari ini meninggal dunia 218 jiwa, yang masih hilang 227 jiwa,” kata Abdul Muhari.
Untuk Sumatera Barat, lanjutnya, korban jiwa ada 196 jiwa dan dinyatakan masih hilang ada 117 jiwa.