finnews.id – Pemerintah Korea Selatan bakal turun tangan setelah mengetahui rencana Presiden RI Prabowo Subianto untuk memblokir game PUBG di Indonesia buntut insiden pengeboman SMAN 72 Jakarta beberapa waktu lalu.
Seorang pejabat dari Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan menegaskan bahwa mengaitkan insiden bom dengan PUBG yang dibuat Krafton, perusahaan game asal Korsel, adalah tidak tepat.
“Kami berencana untuk menyampaikan posisi kami terkait hal ini kepada Pemerintah Indonesia,” kata pejabat tersebut, dikutip dari ZDnet Korea, Rabu (12 November 2025).
Namun mereka masih menyelidiki kasus tersebut lewat koordinasi dengan Kedutaan maupun Kementerian Luar Negeri. Pejabat Pemerintah Korsel juga belum memberikan informasi lebih lanjut soal metode komunikasi maupun respons spesifik.
“Kami masih menyelidikinya,” ucap dia.
Pernyataan Pejabat Korsel ini merespons Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi. Secara spesifik, Prasetyo menyebut PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) sebagai salah satu game yang masuk dalam radar pengawasan ketat pemerintah untuk segera diblokir.
Ia menilai kalau permainan bergenre battle royale itu secara eksplisit mempertontonkan penggunaan berbagai jenis senjata api dalam simulasi perang.
“Misalnya contoh, PUBG. Itu kan di situ, kita mungkin berpikirnya ada pembatasan-pembatasan ya, di situ kan jenis-jenis senjata, juga mudah sekali untuk dipelajari, lebih berbahaya lagi,” katanya usai Rapat Terbatas (Ratas) di Kertanegara, Minggu (9/11/2025).
Sekadar informasi, PUBG adalah game battle royale yang diterbitkan oleh Krafton, perusahaan asal Korea Selatan. Game ini diterbitkan pada 20 Desember 2017.
Seiring perkembangannya, PUBG meraih kesuksesan di pasar global. Krafton kemudian bermitra dengan Tencent, raksasa game asal China, untuk mempromosikan game tersebut ke seluruh dunia, termasuk mengembangkan PUBG Mobile.
