Home Internasional Pernah Dicap Teroris, Undangan Gedung Putih untuk Presiden Suriah Al-Sharaa Tuai Kecaman
Internasional

Pernah Dicap Teroris, Undangan Gedung Putih untuk Presiden Suriah Al-Sharaa Tuai Kecaman

Bagikan
kritik Al-Sharaa Gedung Putih
Media sosial X gempar mengkritik kehadiran Ahmed al-Sharaa di Gedung Putih. Mantan pemimpin Al-Qaeda Suriah yang berhadiah Rp166 Miliar dianggap munafik oleh aktivis HAM.Foto:Tangkapan Layar IG
Bagikan

Reaksi Keras Warganet: Bagaimana Mantan Teroris Berhadiah Rp166 Miliar Disambut Setelah Dihapus dari Daftar Hitam AS?

Finnews.id – Kunjungan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa ke Gedung Putih pada 10 November 2025 memang menjadi berita utama, namun di media sosial, khususnya X (Twitter), terjadi gelombang kritik dan kecaman yang sangat tajam.

Kontroversi ini berpusat pada latar belakang al-Sharaa sebagai mantan pemimpin kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang pernah berafiliasi dengan Al-Qaeda dan dicap sebagai teroris oleh Amerika Serikat.

Pertanyaan Moralitas: Mantan Teroris di Karpet Merah

Kritik utama yang digaungkan oleh aktivis HAM, pengamat politik, dan pengguna media sosial berfokus pada inkonsistensi moral dalam kebijakan luar negeri AS.

Nilai Kemanusiaan vs. Geopolitik: Bagaimana mungkin AS, yang pernah menetapkan hadiah sebesar $10 juta (sekitar Rp166 Miliar) untuk kepala al-Sharaa, kini menyambutnya di Oval Office?

Perubahan cepat status ini dinilai sebagai tindakan munafik yang mengorbankan nilai-nilai HAM demi keuntungan strategis geopolitik.

Sejarah Kelam HTS: Pengkritik menyoroti catatan kelam HTS, termasuk tuduhan kejahatan perang dan kekerasan sektarian selama konflik Suriah. Mereka berargumen, seorang pemimpin dengan sejarah tersebut seharusnya tidak dilegitimasi di panggung global.

Perubahan Status Drastis: Keputusan AS menghapus al-Sharaa dari daftar teroris hanya beberapa hari sebelum kunjungan, memicu kemarahan, karena dianggap sebagai manuver politik tanpa pertimbangan etika yang mendalam.

Kontroversi Kutipan “Tough Guy”

Kritik semakin memanas setelah Presiden Donald Trump memuji Al-Sharaa sebagai “pemimpin yang sangat kuat” dan seorang “tough guy”. Pujian ini ditafsirkan oleh para kritikus sebagai upaya melegitimasi latar belakang kekerasan dan ketangguhan yang diperolehnya dari aktivitas paramiliter, alih-alih dari proses demokrasi.

Perang Narasi Foto Pemenggalan

Perdebatan di X juga dipenuhi dengan beredarnya kembali foto-foto lama yang diduga menunjukkan pria yang mirip Al-Sharaa sedang terlibat dalam aksi brutal, seperti pemenggalan.

Bagikan
Artikel Terkait
Lebah Lucifer
Internasional

Temuan Lebah Lucifer yang Terancam Punah di Australia

finnews.id – Penemuan Lebah Lucifer oleh Dr Kit Prendergast dari Curtin University...

Mahkamah Agung AS
Internasional

Meski Digugat Berulang, Mahkamah Agung AS Masih Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Finnews.id – Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) kembali menegaskan bahwa pernikahan sesama...

Topan Super
Internasional

Setelah Hantam Filipina, Topan Fung Wong Menuju Taiwan: Ribuan Dievakuasi

finnews.id – Topan Fung Wong bergerak cepat menuju pantai barat daya Taiwan...

Penggunaan Energi Terbarukan
Internasional

Bagaimana China Jadi Pemimpin Dunia dalam Penggunaan Energi Terbarukan

finnews.id – Penggunaan energi terbarukan di China menunjukkan tren yang sangat menggembirakan....