finnews.id – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) asal Jatim untuk terus menjaga semangat guyub rukun, persaudaraan, serta memperkuat sinergi ekonomi antar-wilayah.
Hal tersebut dikatakan Khofifah saat menghadiri Forum Silaturahim Masyarakat NTT asal Jatim di Kupang, Kamis (6 November 2025) malam.
“Paguyuban masyarakat NTT asal Jatim harus menjadi penguat dari seluruh proses pembangunan di NTT dan harus tetap guyub rukun. Karena ini memang identitas masyarakat Jatim,” ujarnya dalam keterangan diterima di Surabaya, Jumat.
Khofifah menambahkan persatuan tidak hanya dibangun melalui transaksi ekonomi, tetapi juga melalui semangat saling memahami, menghormati, dan mempercayai satu sama lain.
“Kalau kita tidak pernah bertemu, sulit membangun kesepahaman. Dari mutual understanding akan tumbuh respect, dan dari situ lahir trust. Kalau kita saling percaya, tidak mudah orang memecah belah kita. Dari sinilah guyub rukun tumbuh,” tegasnya.
Ia mengapresiasi komunitas masyarakat asal Jatim di NTT yang dinilainya menjaga harmoni sosial, sekaligus menjadi pelaku ekonomi produktif. Menurut dia, kekuatan sosial dan spiritual seperti ini merupakan social capital penting bagi pertumbuhan ekonomi modern.
“Kita memiliki social capital yang luar biasa. Dalam pendekatan ekonomi modern, faktor seperti etnis, suku, asosiasi, bahkan spiritual capital dari majelis taklim menjadi penopang keteduhan dan kedamaian yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Khofifah menyebutkan hubungan ekonomi antara Jatim dan NTT terus menunjukkan perkembangan positif. Dari total 46 kali Misi Dagang dan Investasi Jawa Timur, transaksi tertinggi tercatat di NTT dengan nilai mencapai Rp1,882 triliun.
“Artinya, kekuatan ekonomi antara Jatim dan NTT ini luar biasa. Banyak pelaku usaha dari Lamongan, Madura, hingga Banyuwangi, yang aktif di sini, terutama di sektor kuliner,” ungkapnya.
Ia menutup dengan mengingatkan pentingnya nilai luhur Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar kebersamaan bangsa.