Home Megapolitan Teridentifikasi! Misteri Dua Kerangka Korban Kebakaran Gedung ACC Kwitang Terpecahkan Melalui Uji DNA Forensik
Megapolitan

Teridentifikasi! Misteri Dua Kerangka Korban Kebakaran Gedung ACC Kwitang Terpecahkan Melalui Uji DNA Forensik

Bagikan
Kerangka Gedung ACC Kwitang
Polda Metro Jaya dan Puslabfor Polri mengumumkan identitas dua kerangka yang ditemukan pasca-kebakaran Gedung ACC Kwitang pada Agustus lalu.Foto:IG@poldametrojaya
Bagikan

Finnews.id – Polda Metro Jaya dan Puslabfor Polri mengumumkan identitas dua kerangka yang ditemukan pasca-kebakaran Gedung ACC Kwitang pada Agustus lalu. Hasil uji DNA forensik hari ini mengonfirmasi kerangka tersebut adalah Reno Syahputeradewo dan Muhammad Farhan Hamid, dua orang yang sempat dilaporkan hilang oleh KontraS.

Misteri Identitas Kerangka Pasca-Kebakaran Terjawab

Kasus penemuan dua kerangka manusia di Gedung PT ACC Kwitang, Jakarta Pusat, akhirnya menemui titik terang. Penemuan kerangka yang terjadi pada Kamis, 30 Oktober, atau sekitar dua bulan setelah kebakaran besar melanda gedung tersebut pada 29 Agustus, memicu penyidikan mendalam oleh Polda Metro Jaya.

Setelah melalui proses identifikasi forensik yang memakan waktu, identitas kedua kerangka telah berhasil dikonfirmasi. Hal ini diumumkan dalam konferensi pers yang digelar di RS Polri, Jakarta Timur.

Kepolisian sebelumnya mengambil sampel DNA dari keluarga dua orang yang dilaporkan hilang sejak tanggal 29 Agustus lalu, menduga kuat kerangka tersebut adalah dua individu yang dicari.

Kunci Identifikasi dari Hasil Uji DNA Puslabfor Polri

Proses identifikasi ini dipimpin oleh tim forensik dan melibatkan Biro Laboratorium Kedokteran dan Kesehatan (Labdokkes) Polri.

Kepala Biro Labdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti, menjelaskan secara rinci hasil pencocokan data post-mortem (data dari kerangka) dengan data antemortem (data sebelum kematian, diambil dari keluarga).

Brigjen Sumy Hastry Purwanti mengonfirmasi bahwa kerangka pertama telah teridentifikasi sebagai Reno Syahputeradewo.

“Nomor post-mortem 0080 cocok dengan antemortem 002 sehingga teridentifikasi sebagai Reno Syahputeradewo, anak biologis dari Bapak Muhammad Yasin,” jelas Sumy Hastry.

Sementara itu, kerangka kedua diidentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hamid. Proses yang sama menunjukkan kecocokan yang kuat:

“Nomor post-mortem 0081 cocok dengan antemortem 001 sehingga teridentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hamid, anak biologis dari Bapak Hamidi,” tambahnya.

Bagikan
Artikel Terkait
Sejumlah pedagang Pasar Induk Kramat Jati masih bertahan di lokasi kebakaran.
Megapolitan

TPS Belum Rampung, Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Bertahan di Lokasi Kebakaran

finnews.id – Satu pekan telah berlalu sejak kebakaran menghanguskan 350 kios di...

Sederet acara Natal dan Tahun Baru di TMII
Megapolitan

Sederet Acara Menarik Sambut Perayaan Natal dan Tahun Baru di TMII, Ada Konser Slank dan Barasuara

finnews.id – Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menyiapkan rangkaian acara budaya dan...

Ganjil Genap Jakarta DITIADAKAN Saat Libur Natal & Tahun Baru 2026
Megapolitan

ASIK! Ganjil Genap Jakarta DITIADAKAN Saat Libur Natal & Tahun Baru 2026

Finnews.id – Kabar baik bagi warga Ibu Kota dan pengguna jalan. Aturan...

Gubernur Jakarta Pramono Anung
Megapolitan

UMP Jakarta 2026: Pramono Anung Targetkan Finalisasi Hari Ini, Pastikan Ada Kenaikan

finnews.id – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menargetkan pembahasan Upah Minimum...