Home Lifestyle Terjebak di Lingkungan Kerja Toxic? Tips Psikolog agar Tidak Burnout
Lifestyle

Terjebak di Lingkungan Kerja Toxic? Tips Psikolog agar Tidak Burnout

Bagikan
agar tidak burnout
Agar Tida Burnout, Image: DALL·E 3
Bagikan

finnews.id – Lingkungan kerja toxic bisa membuat siapa pun merasa tertekan, kehilangan motivasi, dan pada akhirnya menghadapi risiko burnout.

Banyak orang tidak menyadari bahwa tekanan sehari-hari, konflik interpersonal, dan manajemen yang buruk bisa memengaruhi kesehatan mental.

Agar tidak burnout, penting memahami tanda-tanda awal dan strategi pencegahan yang direkomendasikan psikolog.

Mengenali Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja toxic sering ditandai oleh komunikasi yang negatif, tekanan berlebihan, dan kurangnya dukungan dari atasan atau rekan kerja.

Karyawan yang bekerja di tempat seperti ini cenderung mengalami stres kronis. Psikolog menekankan bahwa agar tidak burnout, setiap individu perlu mengenali faktor pemicu yang membuat tekanan bertambah.

Contohnya, kritik yang tidak membangun, beban kerja berlebihan, atau budaya persaingan yang ekstrem bisa menjadi indikator utama.

Dampak Lingkungan Kerja Toxic pada Kesehatan Mental

Jika tidak ditangani, kondisi kerja yang toxic bisa menyebabkan kelelahan emosional, menurunnya produktivitas, dan gangguan fisik seperti insomnia atau sakit kepala.

Psikolog menyarankan agar tidak burnout, karyawan harus mampu membedakan antara tanggung jawab yang realistis dan tuntutan yang membebani.

Selain itu, menjaga batasan pekerjaan dan waktu istirahat menjadi kunci agar energi mental tidak terkuras habis.

Strategi Agar Tidak Burnout

Psikolog memberikan beberapa strategi praktis agar tidak burnout di lingkungan kerja toxic.

Pertama, membangun jaringan dukungan sosial, baik di dalam maupun di luar kantor. Teman sejawat, keluarga, atau mentor bisa membantu mengurangi tekanan mental.

Kedua, mengatur waktu dan prioritas tugas dengan bijak. Menggunakan to-do list atau metode manajemen waktu lainnya membantu menahan stres.

Ketiga, mengembangkan kebiasaan perawatan diri, seperti olahraga ringan, meditasi, dan tidur cukup, terbukti efektif agar tidak burnout.

Transisi penting lainnya adalah komunikasi efektif. Berani menyampaikan pendapat dan kebutuhan kepada atasan atau tim dengan cara yang tepat bisa mencegah konflik berkepanjangan.

Psikolog juga menekankan agar tidak burnout, karyawan harus belajar berkata “tidak” pada tugas yang tidak realistis atau di luar kapasitasnya.

Bagikan
Artikel Terkait
Tahun Kuda Api 2026, Bawa Musibah atau Justru Keberuntungan
Lifestyle

Tahun Kuda Api 2026: Bawa Musibah atau Justru Keberuntungan?  

Finnews.id – Menjelang Tahun Baru Imlek, banyak orang penasaran dengan ramalan astrologi...

Lifestyle

Tangani Daur Ulang Sampah Plastik, Pemprov DKI Kerjasama dengan Swasta untuk Berinovasi

finnews.id – Pengolahan sampah plastik di DKI Jakarta berfokus pada kolaborasi hulu-hilir...

Lifestyle

Gubernur DKI Jakarta Larang Pesta Kembang api saat Malam Tahun Baru 2026

finnews.id – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memastikan tidak akan ada...

Jadwal cuti bersama Desember 2025
Lifestyle

Cuti Bersama Desember 2025 Dimulai, Berikut Jadwal Lengkap Libur Natal dan Akhir Tahun

finnews.id – Menjelang penghujung tahun 2025, kabar baik datang bagi Aparatur Sipil...