finnews.id – Penderita asam urat sering mengalami nyeri sendi mendadak karena pola makan yang kurang tepat. Kadar asam urat akan meningkat tajam jika tubuh menerima asupan purin dan gula berlebih. Karena itu, penting memahami makanan yang harus dihindari serta minuman yang harus dihindari agar kadar asam urat tetap terkendali. Dengan disiplin menjaga pola makan, Anda bisa mengurangi risiko kambuh dan tetap beraktivitas tanpa gangguan.
Makanan yang Harus Dihindari oleh Penderita Asam Urat
Makanan berperan besar dalam menentukan stabilitas kadar asam urat. Sebagian besar makanan yang harus dihindari mengandung purin tinggi, yaitu zat yang diubah tubuh menjadi asam urat. Ketika purin menumpuk, ginjal tidak sanggup membuangnya secara maksimal sehingga kristal asam urat mengendap di persendian. Akibatnya, rasa nyeri, bengkak, dan panas muncul di bagian tubuh tertentu seperti jari kaki atau lutut.
Daging Merah dan Jeroan
Daging sapi, kambing, dan babi mengandung purin dalam jumlah tinggi. Jeroan seperti hati, limpa, dan ginjal bahkan menyumbang purin paling besar sehingga memicu serangan asam urat lebih cepat. Batasi konsumsi daging berlemak dan pilih alternatif lebih aman seperti ayam tanpa kulit, tahu, atau tempe. Sumber protein nabati ini tidak menambah beban purin dalam tubuh.
Makanan Laut dengan Purin Tinggi
Beberapa jenis seafood tergolong makanan yang harus dihindari karena berisiko menaikkan kadar asam urat. Udang, kerang, kepiting, dan sarden menjadi contoh paling sering memicu nyeri sendi. Jika tetap ingin menikmati ikan, pilih salmon atau tuna dalam porsi kecil. Konsumsi cukup sekali seminggu agar keseimbangan metabolisme tetap terjaga.
Makanan Olahan dan Kaldu Kental
Produk olahan seperti sosis, nugget, dan kaldu daging pekat mengandung purin serta lemak jenuh tinggi. Kandungan garam dan bahan pengawet juga membebani ginjal. Untuk rasa gurih alami, gunakan rempah seperti bawang putih, jahe, atau kunyit. Selain lebih sehat, aroma rempah mampu menambah cita rasa tanpa meningkatkan kadar asam urat.