Home News Kapan Black Hawk Mendarat di Indonesia?
News

Kapan Black Hawk Mendarat di Indonesia?

Bagikan
Kapan Black Hawk Mendarat di Indonesia?
Kapan Black Hawk Mendarat di Indonesia?
Bagikan

finnews.id – Kabar pembelian helikopter helikopter Sikrosky S-70 M Black Hawk tipe GFA oleh TNI AD tengah jadi perbincangan hangat di kalangan pengamat militer.

Helikopter serbaguna buatan Amerika Serikat (AS) ini dikenal memiliki kemampuan yang mumpuni dalam berbagai misi. Mulai operasi tempur hingga dukungan logistik.

Kabarnya, helikopter itu akan mulai datang ke Indonesia pada 2026 mendatang. Rencananya helikopter tersebut ditempatkan di Pangkalan Udara Utama Angkatan Darat (Lanudmad) Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.

Saat ini, tim Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) dikabarkan tengah mempersiapkan lokasi shelter untuk helikopter Black Hawk tersebut. Lokasi garasinya diperkirakan tidak jauh dari helikopter serang AH-64E Apache.

Pengadaan heli Black Hawk berjumlah 22-24 itu dilakukan saat Prabowo Subianto masih menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) pada 23 Agustus 2023.

Helikopter S-70M Black Hawk akan dibangun di fasilitas PZL Miele milik Lockheed Martin di Polandia. Bukan di AS.

PT Dirgantara Indonesia juga dilibatkan dalam supply chain perakitan Black Hawk. Termasuk sistem dan mesin, serta fasilitas pemeliharaan, perbaikan, dan pengelolaan infrastruktur penunjang (MRO).

Helikopter Serbaguna untuk Berbagai Misi

Black Hawk dikenal sebagai helikopter serbaguna. Dapat dioperasikan untuk berbagai misi. Mulai membawa pasukan, mengangkut logistik, hingga difungsikan sebagai helikopter VVIP kepresidenan.

Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk ini disebut-sebut, salah satu armada udara taktis paling modern di dunia.

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menegaskan pembelian helikopter tersebut masih dalam tahap pembahasan internal.

“Semua masih dalam proses diskusi. Belum ada keputusan final,” ujar Maruli di Batalyon Polisi Militer Angkatan Darat (Yonpomad) Bogor, Selasa, 28 Oktober 2025.

Menurutnya, pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) tidak bisa dilakukan secara instan. Prosesnya mencakup analisis kebutuhan operasional, kesiapan perawatan, hingga alokasi anggaran.
Setiap keputusan pengadaan dilakukan secara hati-hati. Tujuannya agar mendukung kesiapan tempur prajurit di lapangan.

Bagikan
Artikel Terkait
News

Titik Demo Hari Ini Rabu 29 Oktober 2025 di Jakarta Pusat

finnews.id – Sebanyak 1.072 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal jalannya aksi unjuk...

Purbaya respon pernyataan jokowi soal utang kereta cepat whoosh
News

Purbaya Respon Pernyataan Jokowi Soal Utang Kereta Cepat Whoosh

finnews.id – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi pernyataan Presiden ke-7 RI...

News

Gudang Dekorasi Pesta di Kebon Pala Jakarta Timur Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp1,7 Miliar

finnews.id – Sebuah kebakaran besar melanda gudang dekorasi pesta di Jalan Udayana...

Stasiun Semarang Tawang Kebanjiran
News

Stasiun Semarang Tawang Kebanjiran, Ini Dampak bagi Perjalanan Kereta dari Jakarta dan Jatim

finnews.id – Stasiun Semarang Tawang, Jawa Tengah kebanjiran. Banjir yang merendam jalur...