finnews.id – Galon isi ulang berbahan polikarbonat (PC) untuk air minum dalam kemasan (AMDK) aman digunakan dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan, termasuk bagi ibu hamil.
Diungkapkan sejumlah dokter dan pakar pangan menanggapi isu bahaya kandungan Bisphenol A (BPA) pada galon PC.
Dokter spesialis kandungan Oka Husada mengatakan, keamanan galon PC sudah dijamin oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui Peraturan Nomor 20 Tahun 2019 tentang kemasan pangan, yang menetapkan ambang batas migrasi BPA sebesar 0,6 bpj.
“Kalau BPOM berani mengeluarkan standar itu berarti ada penelitian dan acuan ilmiah yang kuat. Jadi efek BPA dalam galon PC tidak sampai menimbulkan dampak bagi kesehatan,” ujarnya Senin, 13 Oktober 2025.
Menurutnya klaim keamanan produk dengan label BPA Free juga tidak otomatis lebih baik.
Menurut dia, plastik lain yang menggunakan senyawa seperti Bisphenol S (BPS) atau Bisphenol F (BPF) juga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan.
“Rekomendasi terbaik sebenarnya adalah mengurangi semua jenis plastik untuk makanan dan minuman, dan lebih memilih bahan alami seperti gelas, stainless steel, atau keramik,” katanya.
Senada dengan itu, dr. Lukman Ali Husin, Dokter Penyakit Dalam Rumah Sakit Islam Jakarta, memastikan tidak ada hubungan antara air galon PC dengan penyakit diabetes.
“Tidak ada kaitan air galon polikarbonat dengan diabetes. Masa air galon bisa bikin toksik ke pankreas? Saya belum pernah dengar itu,” ujarnya.
Sementara itu, pakar pangan dari Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), Hermawan Seftiono, menjelaskan, galon PC dan BPA adalah dua hal berbeda.
BPA memang berbahaya jika berdiri sendiri, namun risikonya hilang setelah melebur menjadi bahan polikarbonat.
“Tidak ada laporan di Eropa maupun Indonesia yang menyebutkan orang sakit karena mengonsumsi air dari galon polikarbonat. Artinya, galon PC dan tutupnya aman digunakan untuk produk AMDK,” katanya.
Selain BPOM, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan standar ambang batas BPA sudah sesuai ketentuan internasional, sehingga tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat.