Home Lifestyle Kapan Waktu yang Paling Tepat untuk Resign? Ini Beberapa Pertimbangannya
Lifestyle

Kapan Waktu yang Paling Tepat untuk Resign? Ini Beberapa Pertimbangannya

Bagikan
Resign, Image Mohamed _Hassan / Pixabay
Bagikan

Kondisi Psikologis dan Kesejahteraan Mental: Sinyal Internal Kritis

Selain faktor keuangan, kesehatan mental adalah sinyal internal yang sangat akurat. Jika pekerjaan saat ini mulai memicu gejala burnout yang parah, kecemasan kronis, atau bahkan mengganggu pola tidur dan kesehatan fisik kamu, ini adalah indikator kuat bahwa sudah tiba saatnya untuk mengevaluasi kembali peran kamu.

Studi modern dalam bidang Occupational Health Psychology menunjukkan adanya korelasi langsung antara tingkat stres kerja yang tinggi dan penurunan imunitas tubuh.

Paparan stres kronis memicu pelepasan hormon kortisol secara berlebihan, yang dalam jangka panjang dapat merusak sistem metabolisme dan memperburuk kondisi kardiovaskular.

Melanjutkan pekerjaan dalam kondisi yang secara konsisten merusak kesehatan mental dan fisik adalah kerugian jangka panjang yang tidak sebanding dengan manfaat finansial sesaat.

Jika kamu mendapati diri kamu tidak lagi merasa tertantang, merasa bosan secara ekstrem (yang sering disebut boreout), atau tujuan pekerjaan kamu tidak lagi selaras dengan nilai-nilai pribadi, ini adalah tanda bahwa jiwa profesional kamu membutuhkan lingkungan yang berbeda.

Dalam kondisi demikian, menentukan waktu tepat resign tidak hanya menjadi pilihan karier, tetapi menjadi kebutuhan esensial untuk menjaga kualitas hidup secara keseluruhan.

Kesiapan Pasar dan Peluang Kerja Baru

Keputusan untuk resign akan jauh lebih aman dan optimal jika kamu sudah memegang tawaran kerja (offering letter) yang telah ditandatangani dari perusahaan baru.

Ini adalah skenario yang paling ideal, karena meminimalkan risiko pengangguran dan menghilangkan jeda finansial.

Namun, jika kamu memilih untuk resign tanpa memiliki pekerjaan baru—sebuah langkah yang berani dan kadang diperlukan—maka waktu resign harus disinkronkan dengan kondisi pasar kerja saat itu.

Apakah industri yang kamu tuju sedang mengalami masa pertumbuhan atau sedang lesu? Apakah musim rekrutmen perusahaan sedang berada di puncak, atau justru sedang berada di masa penundaan rekrutmen (hiring freeze)? Analisis ini merupakan bagian integral dari strategi kamu.

Seorang profesional yang cerdas akan menggunakan masa pemberitahuan (notice period, biasanya satu bulan) sebagai periode transisi.

Dengan memberikan pemberitahuan yang tepat waktu dan melakukan serah terima pekerjaan dengan tuntas, kamu mempertahankan network dan reputasi profesional—sebuah modal sosial yang sangat berharga.

Tindakan ini merupakan cerminan dari etos profesionalisme, memastikan pintu perusahaan lama tetap terbuka untuk referensi di masa depan, yang sangat penting bagi peluang pekerjaan selanjutnya.

Bagikan
Artikel Terkait
Lifestyle

Cara Resign yang Baik dan Benar agar Tetap Profesional di Mata Perusahaan

Menyelesaikan Tanggung Jawab dan Serah Terima Pekerjaan Langkah paling krusial dalam resign...

Lifestyle

Rekomendasi Staycation Estetik dan Ramah Kantong di Yogyakarta

4. Tigalima Homestay Tigalima Homestay di Jl. Gejayan, Kepuh GK III/946, Gondokusuman,...

EntertainmentLifestyle

Gerbang Handara jadi Magnet Turis Asia di Bali Utara

Angka kunjungan wisatawan asal Republik Rakyat Tiongkok sepanjang Januari-Oktober 2025 tercatat naik...

Lifestyle

Rekomendasi Staycation Estetik di Bali yang Ramah Kantong

finnews.id – Bali selalu jadi magnet liburan yang susah ditolak saat akhir...