Finnews.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali memperbarui data terbaru mengenai dampak bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Data per Senin 8 Desember 2025 menunjukkan bahwa korban meninggal dunia telah mencapai angka 961 orang, sementara 293 orang lainnya masih belum ditemukan hingga saat ini.
Bencana yang dipicu oleh hujan deras selama enam hari berturut-turut pada akhir November hingga awal Desember 2025 di Sumatera ini juga menyebabkan setidaknya 5.000 orang korban mengalami luka-luka. Secara geografis, bencana tersebut telah memukul 52 kabupaten/kota yang tersebar di tiga provinsi tersebut.
Kerusakan Infrastruktur Masif Mengisolasi Ribuan Warga
Banjir dan longsor yang mengguyur Sumatera menimbulkan kerusakan infrastruktur yang sangat besar. Ribuan rumah hancur dan fasilitas publik tidak dapat digunakan.
Secara total, BNPB mencatat:
157.600 unit rumah dilaporkan rusak.
1.200 fasilitas umum mengalami kerusakan.
534 unit fasilitas pendidikan (fasdik) rusak parah.
497 unit jembatan rusak, menyebabkan akses jalan terputus di banyak lokasi.
425 tempat ibadah juga terdampak.
234 gedung perkantoran mengalami kerusakan signifikan.
Kerusakan ini membuat ribuan warga terpaksa mengungsi. Pemerintah daerah dan tim gabungan sedang berupaya keras untuk membuka kembali jalur logistik dan memberikan bantuan darurat kepada warga yang terdampak.
Diketahui, bencana ini menimbulkan kerusakan yang sangat besar. Aceh tercatat sebagai provinsi dengan dampak paling parah, diikuti oleh Sumatera Utara dan Sumatera Barat yang juga mengalami kerusakan signifikan.
Dengan terus bertambahnya korban jiwa, bantuan darurat dan fokus pada pencarian korban hilang menjadi prioritas utama penanganan bencana di Sumatera saat ini