finnews.id – BMW iX3 akhirnya meluncur sebagai model pertama yang memakai platform Neue Klasse. Langkah ini dianggap penting karena platform tersebut dirancang khusus untuk mobil listrik, tidak lagi berbagi struktur dengan model bermesin bensin. Pendekatan baru ini memungkinkan tata letak baterai lebih efisien, posisi motor lebih optimal, serta ruang kabin yang terasa lebih lega.
Platform Neue Klasse juga disebut mampu mempersingkat waktu pengembangan model baru. Hal ini terjadi karena komponen inti seperti rangka, sistem kelistrikan, hingga perangkat lunak dapat dipakai di berbagai varian. Dengan strategi tersebut, BMW menargetkan lini kendaraan listrik yang lebih konsisten dari sisi performa, efisiensi, dan biaya produksi.
Desain dan Dimensi Tetap Familiar
BMW iX3 hadir sebagai SUV kompak yang ukurannya mendekati X3 generasi mesin bensin. Konsep ini membuat peralihan dari model konvensional ke EV terasa tidak asing bagi konsumen. Ruang bagasi serta kapasitas lima penumpang tetap dipertahankan, sehingga mobil ini menyasar pengguna harian yang membutuhkan mobil keluarga ringkas.
Walaupun desain luar tampak konservatif, sejumlah perubahan dilakukan agar iX3 lebih aerodinamis. Aliran udara yang lebih efisien diharapkan meningkatkan jarak tempuh, sekaligus mengurangi kebisingan saat melaju di kecepatan tinggi.
Performa dan Pengalaman Berkendara
Penggunaan motor ganda di depan dan belakang membuat iX3 menawarkan tenaga yang responsif. Penempatan baterai di lantai kabin membantu pusat gravitasi tetap rendah, sehingga kestabilan meningkat saat menikung. Pengemudi juga dapat memilih berbagai mode berkendara yang menyesuaikan karakter akselerasi maupun konsumsi daya.
Sistem keselamatan aktif generasi baru turut diterapkan. Sensor dan radar yang lebih canggih digabungkan dengan perangkat lunak yang diperbarui, sehingga reaksi mobil terhadap potensi bahaya dapat lebih cepat. BMW menilai langkah ini sebagai pondasi menuju fitur bantuan mengemudi yang semakin maju pada model mendatang.