Pernyataan Pemerintah dan Penguatan Retorika
Gedung Putih melalui juru bicara Karoline Leavitt mengatakan kepada Fox News bahwa Trump sebelumnya telah mengumumkan larangan terhadap negara yang ia sebut sebagai Third World dan failed state.
Rekomendasi Noem tidak mengubah konsep tersebut, tetapi memperluas cakupannya agar lebih banyak negara masuk dalam kategori larangan.
Dalam unggahan Thanksgiving, Trump menyatakan bahwa para pengungsi telah menyebabkan “disfungsi sosial” di Amerika Serikat dan berjanji akan menghapus siapa pun yang menurutnya “bukan aset bersih” bagi negara.
Retorika seperti ini membuat Trump ancam larang migrasi dari negara Third World menjadi pesan politik yang mengarah pada pembatasan populasi migran secara ekstrem. Pemerintah juga meminta peninjauan ulang terhadap berbagai green card yang telah diterbitkan bagi warga dari 19 negara yang sudah masuk daftar pembatasan.
Respons Komunitas Afghanistan dan Organisasi Internasional
Komunitas Afghanistan di Amerika Serikat segera menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban penembakan di Washington DC. Mereka menekankan bahwa tindakan tersebut merupakan perbuatan satu individu dan tidak pantas digunakan untuk menggeneralisasi seluruh komunitas.
Koalisi Afghanistan juga meminta agar pemrosesan klaim imigrasi tidak ditunda atau dihentikan karena 20 tahun kemitraan antara warga Afghanistan dan Amerika Serikat seharusnya tidak dilupakan.
PBB melalui laporan Reuters yang dikutip dalam pemberitaan BBC mendesak Amerika Serikat agar tetap menghormati kewajiban internasional mengenai perlindungan pencari suaka. Peringatan itu muncul karena penghentian proses suaka dapat berdampak besar pada kelompok rentan yang bergantung pada jalur perlindungan tersebut.
Dalam konteks ini, politik Trump ancam larang migrasi dari negara Third World menjadi ancaman langsung bagi prinsip-prinsip perlindungan yang dijaga komunitas internasional.
Dampak Diplomatik dan Kebijakan Global
Jika kebijakan ini diterapkan secara penuh, hubungan Amerika Serikat dengan banyak negara berkembang bisa memasuki fase yang lebih tegang.
Negara-negara yang masuk daftar larangan mungkin melihat kebijakan itu sebagai bentuk stigmatisasi dan diskriminasi. Selain itu, potensi pembatasan visa balasan dari negara terdampak bisa menambah kompleksitas hubungan bilateral.
Penerapan kebijakan Trump ancam larang migrasi dari negara Third World juga dapat mengubah dinamika kerja sama keamanan, bantuan kemanusiaan, dan perjanjian pertahanan.
Negara yang sebelumnya menjadi mitra strategis dapat mengurangi tingkat kerja sama jika merasa kebijakan ini tidak menghargai kontribusi mereka terhadap keamanan global.