finnews.id – Bayern Muenchen kini menjadi satu-satunya tim Bundesliga yang belum terkalahkan musim ini. Tim berjuluk Die Roten ini memulai liga domestik dengan catatan sempurna: sembilan kemenangan dari sembilan laga, dengan hanya empat gol yang diderita. Dominasi ini menunjukkan konsistensi mereka meski beberapa pihak meragukan tingkat kesulitan Bundesliga.
Sejarah Persaingan dan Tantangan Bundesliga
Meskipun beberapa pengamat menilai Bundesliga tidak menantang, musim-musim sebelumnya telah menunjukkan bahwa Bayern cukup diuji oleh Borussia Dortmund dan Bayer Leverkusen. Gelar Bundesliga musim 2022-23 hanya diperoleh di menit-menit akhir, dan pada musim berikutnya, gelar dikalahkan oleh Leverkusen. Fakta ini menunjukkan bahwa dominasi Bayern bukan tanpa tantangan.
Sebelum Vincent Kompany diangkat sebagai pelatih, posisi manajerial di Bayern sering mengalami pergantian, sehingga kontinuitas jarang dicapai. Dua minggu lalu, kontrak Kompany diperpanjang hingga 2029, menjadi pelatih pertama sejak Louis van Gaal yang diberikan perpanjangan kontrak lebih awal, menandai era stabilitas baru.
Rotasi Pemain dan Kemenangan atas Leverkusen
Kemenangan Bayern atas Leverkusen menarik karena beberapa pemain utama diberi waktu istirahat. Harry Kane, Michael Olise, dan Luis Diaz diletakkan di bangku cadangan, sementara pemain muda seperti Lennart Karl, 17 tahun, diberikan kesempatan tampil. Bayern unggul 3-0 di babak pertama sebelum tempo permainan ditekan, menunjukkan strategi manajemen beban yang efektif dan kedalaman skuad yang diuji.
Kemenangan ini juga memastikan bahwa Bayern telah mengalahkan tiga pesaing terkuat di Bundesliga: Leverkusen, Dortmund, dan RB Leipzig. Walaupun selisih poin dengan Leipzig hanya lima angka, fokus diprediksi akan bergeser ke Liga Champions, meski di kompetisi itu mereka sudah menderita kekalahan dari Arsenal.
Pengaruh Gaya Pep Guardiola pada Taktik Kompany
Vincent Kompany, yang pernah bermain di bawah Pep Guardiola, memperkenalkan filosofi permainan serupa di Bayern. Posisi pemain dan rotasi formasi dijadikan kunci dalam penguasaan bola dan pembongkaran pertahanan lawan. Tahun ini, rotasi zona dilakukan lebih dinamis, sehingga pertahanan lawan lebih sulit ditutup tanpa meninggalkan celah.
Meskipun konsep ini pernah diterapkan oleh Guardiola, final Liga Champions gagal diraih. Kompany dengan pendekatan modern dan manajemen pemain yang matang, diharapkan dapat mengembalikan Bayern ke panggung utama Eropa.
Joshua Kimmich, yang bergabung sejak era Guardiola, menegaskan perbedaan saat ini. “Sepuluh tahun lalu, kami memiliki kualitas individu luar biasa, tapi kini kerja tim dan kebahagiaan bersama membuat perbedaan besar. Solidaritas ini jarang dicapai sebelumnya,” ujarnya.