finnews.id – Terbongkar sosok F yang mengundang Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto ke Universitas Indonesia (UI) ketika digelar Konsolidasi Mahasiswa Nasional UI, Depok, 16 April 2025.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UI bernama Faiz yang melaporkan keterlibatan Ketua BEM FIA Muhammad Faridz Adrian ke pengurus BEM FIA UI.
Dijelaskannya kronologi kejadian ini ketika Faridz mengakui bahwa ialah yang mengundang Iman.
“Ternyata di grup chat yang merupakan isinya itu ketua BEM se-UI, Faridz mengakui bahwa beliau yang mengundang karena memiliki kedekatan di masa lalu,” ungkap Faiz kepada Disway, dikutip 1 April 2025.
Meski tujuan diundangnya anggota TNI tersebut ke kampus untuk berbincang-bincang bersama, “Undangan tersebut tanpa koordinasi dengan siapa pun.”
Faiz yang mengetahui hal ini pun membuat surat pelaporan ke BPM FIA UI untuk dilakukan investigasi lebih lanjut.
“Awalnya tidak ada rencana ingin pemakzulan. Ide ini muncul ketika ditanyakan kepada empat lembaga tinggi kemahasiswaan yang ada di FIA UI,” paparnya.
Keempat lembaga tersebut di antaranya, Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara, Himpunan Mahasiswa Administrasi Niaga, Himpunan Mahasiswa Administrasi Fiskal, dan Komite Ikatan Fakultas Administrasi.
Konflik internal akhirnya timbul dengan para pengurus inti menawarkan dua opsi: pengurus inti BEM FIA UI mundur jika Faridz tidak mundur, dan sebaliknya, Faridz mundur agar pengurus inti BEM FIA UI tidak mundur.
Hal ini bukan hanya dipicu oleh undangan ke TNI tanpa koordinasi dengan rekan sejawatnya, tetapi, “Sejak masa jabat, Faridz tidak pernah koordinasi dengan BEM FIA UI.”
Pada forum mahasiswa (forma) yang dilaksanakan Rabu, 23 April 2025, hasil voting pun memutuskan 64 suara menginginkan Faridz mundur, sedangkan 4 suara setuju bahwa pengurus inti saja yang mundur.
Sebelumnya, Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) UI menyatakan sikap penolakan terhadap segala bentuk intervensi, termasuk oleh TNI di lingkungan kampus.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah kecaman terhadap dugaan intervensi militer, khususnya oleh Dandim.
Tercatat pada beberapa poin sidang, terdapat klaim tidak bertanggung jawab dari pihak militer yang mencoba membangun kedekatan semu dengan mahasiswa.
Hal ini ditandai dengan keterlibatan oknum mahasiswa yang menyebarkan flyer kegiatan Konsolidasi Mahasiswa Nasional (Konsolnas) UI ke Dandim tanpa undangan resmi dan dijadikan alat legitimasi, seolah TNI bagian dari gerakan mahasiswa.
“Afiliasi sekecil apapun dengan pihak militer akan menjadi senjata untuk mematikan gerakan mahasiswa. Mereka ingin mencitrakan diri sebagai ‘teman mahasiswa’, padahal tujuan akhirnya adalah mengooptasi perjuangan kita,” ungkap perwakilan IKM UI pada Jumat, 25 April 2025.