finnews.id – Ketika film animasi Jumbo tayang di bioskop pada momen Lebaran 31 Maret 2025, penonton tidak hanya disuguhi kisah mengharukan, tetapi juga lagu soundtrack yang berhasil menyentuh hati: “Selalu Ada di Nadimu”. Dinyanyikan oleh Bunga Citra Lestari (BCL), lagu ini bukan sekadar pengiring cerita, melainkan ungkapan cinta yang dalam dari seorang ibu kepada anaknya.
Lirik yang Menyimpan Pesan Kehidupan
Ditulis dan diproduseri oleh Laleilmanino—supergrup yang terdiri dari Anindyo Baskoro, Arya Aditya Ramadhya, dan Ilman Ibrahim Isa—lirik lagu ini sarat dengan makna. Setiap baitnya seolah menjadi surat cinta dari orang tua yang ingin memberikan kekuatan saat sang anak menghadapi badai kehidupan.
“Kala nanti badai ‘kan datang
Angin akan buat kau goyah…”
Melalui lirik ini, tersirat pesan bahwa hidup tidak selalu mudah, tetapi anak tidak perlu takut. Meski orang tua suatu hari tak lagi bisa mendampingi secara fisik, cinta mereka akan selalu hidup dalam hati.
Inspirasi di Balik Judul yang Unik
Judul “Selalu Ada di Nadimu” ternyata bukan sekadar pilihan kata biasa. Anindyo Baskoro mengungkapkan di akun Instagram-nya (@ninokayam) bahwa judul lagu ini di ambil dari huruf awal setiap bait liriknya. Teknik penulisan yang kreatif ini membuat lagu semakin berkesan, seolah setiap nada dan kata terangkai dengan penuh perasaan.
Tak hanya itu, lagu ini juga menjadi medium bagi Anindyo untuk menyampaikan pesan yang mungkin ingin ia dengar dari almarhum ayahnya. Sebuah bentuk curahan hati yang universal, mengalir dari generasi ke generasi.
Dinyanyikan oleh Tiga Suara Berbeda
Dalam film Jumbo, lagu ini tidak hanya di bawakan oleh BCL, tetapi juga oleh Prince Poetiray dan Quinn Salman. Mereka menyanyikannya dalam adegan pentas seni, di mana karakter Don dan Meri membawakan lagu ini dengan penuh penghayatan. Hal ini semakin memperkaya emosi yang terkandung dalam musik dan liriknya.
Chord dan Struktur yang Menghanyutkan
Dari segi musikalitas, lagu ini di bangun dengan progresi chord yang harmonis, seperti:
D Dsus
Kala nanti badai ‘kan datang
C#m7b5 F#7 Bm7
Angin akan buat kau goyah…
Alunan melodinya mengalun lembut, seiring dengan lirik yang penuh harap. Bagian reff yang di ulang pun semakin menegaskan pesan utama: “Ingat bahagia, meski kadang hidup tak baik saja.”
Kesimpulan: Lagu yang Abadi dalam Hati
“Selalu Ada di Nadimu” bukan sekadar lagu film—ia adalah doa, pelukan, dan pengingat bahwa cinta orang tua tak pernah benar-benar pergi. Lagu ini membuktikan bahwa musik bisa menjadi medium paling kuat untuk menyampaikan emosi terdalam.
“Nyanyian ini bukan sekadar nada…
Ingatlah, ini bukan sekadar kata.”
Jika Anda belum mendengarnya, cobalah simpan sejenak waktu untuk meresapi setiap katanya. Siapa tahu, Anda akan menemukan ketenangan atau bahkan jawaban dari pertanyaan yang selama ini mengendap di hati. **