Home Hukum & Kriminal AWAS! Ini Cara Baru Teroris Rekrut Anak Lewat Game Online
Hukum & Kriminal

AWAS! Ini Cara Baru Teroris Rekrut Anak Lewat Game Online

Bagikan
Ini Cara Baru Teroris Rekrut Anak Lewat Game Online
Ini Cara Baru Teroris Rekrut Anak Lewat Game Online
Bagikan

Finnews.id – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkap pola baru penyebaran paham ekstremisme yang menyasar anak-anak dan remaja melalui game online.

Fitur komunikasi dalam gim daring, seperti voice chat, disebut dimanfaatkan kelompok teror untuk membangun kedekatan emosional dengan calon korban.

Kepala BNPT, Eddy Hartono, menyebut strategi ini sebagai bentuk manipulasi psikologis yang dilakukan secara halus dan bertahap. Sehingga kerap luput dari pengawasan orang tua maupun pendidik.

“Pelaku membangun kepercayaan, perhatian, dan ikatan emosional terlebih dahulu. Anak merasa diterima dan dianggap bagian dari kelompok,” ujar Eddy.

Tahap ini menjadi pintu masuk utama sebelum anak diarahkan pada interaksi yang lebih tertutup.

Setelah kedekatan terjalin, anak-anak secara perlahan diajak keluar dari ruang gim menuju platform komunikasi privat seperti Telegram atau WhatsApp.

Di ruang tertutup inilah, menurut Eddy, proses normalisasi dan indoktrinasi mulai dilakukan.

“Di sana mulai disisipkan narasi yang menyesatkan, seperti anggapan bahwa demokrasi itu haram dan pemerintah dianggap sebagai thaghut,” ungkapnya.

Eddy menegaskan bahwa Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme memberikan kewenangan bagi aparat untuk bertindak lebih awal.

Dengan pendekatan preemptive justice, aparat penegak hukum dapat melakukan pencegahan sejak tahap persiapan, tanpa harus menunggu terjadinya aksi teror.

Indonesia Aman, Tapi Ancaman Masih Ada

BNPT mencatat Indonesia berhasil menjaga situasi keamanan nasional, ditandai dengan tidak adanya aksi terorisme dalam tiga tahun terakhir.

Meski demikian, Eddy mengingatkan bahwa ancaman radikalisme digital tetap nyata, terutama bagi kelompok usia anak dan remaja.

“Keberhasilan ini tidak boleh membuat kita lengah. Pencegahan dini harus terus diperkuat,” katanya.

Dalam strategi pencegahan, BNPT mengembangkan pendekatan mikro-ekologi anak. Pendekatan ini mencakup berbagai aspek kehidupan anak, mulai dari keluarga, sekolah, lingkungan pergaulan, hingga aktivitas digital.

Bagikan
Artikel Terkait
Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna
Hukum & Kriminal

3 Jaksa Terjaring OTT KPK Langsung Diberhentikan

finnews.id – Kejaksaan Agung (Kejagung) mengambil langkah tegas dengan memberhentikan sementara tiga...

Ini Daftar 12 Perusahaan yang Diduga 'Kenyang' Cuan di Proyek Nadiem Makarim, ACER PALING GEDE!
Hukum & Kriminal

Ini Daftar 12 Perusahaan yang Diduga ‘Kenyang’ Cuan di Proyek Nadiem Makarim, ACER PALING GEDE!

Finnews.id – Kejaksaan Agung membuka fakta 12 perusahaan teknologi ternama yang diduga...

Axioo, Zyrex, & Bhinneka Untung Ratusan Miliar dari Proyek Chromebook
Hukum & Kriminal

JAKSA SEBUT 3 PENGUSAHA! Axioo, Zyrex, & Bhinneka Untung Ratusan Miliar dari Proyek Chromebook

Finnews.id – Persidangan kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook mengungkap cerita baru....

Hukum & Kriminal

Kolaborasi BP3MI NTT Cegah Pekerja Migran Ilegal

finnews.id – Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) merupakan tanggung jawab negara untuk...