finnews.id – Marc Marquez menjadi pusat pembicaraan setelah dominasinya di musim MotoGP 2025.
Kabar dari Crash menunjukkan bahwa pembalap berusia 32 tahun ini mampu tampil sangat konsisten sepanjang musim, meskipun harus absen pada empat putaran terakhir akibat cedera.
Ia berhasil memenangkan 11 balapan utama dan 14 sprint, lalu mengunci gelar juara dunia MotoGP ketujuhnya dengan lima seri sisa.
Prestasi tersebut semakin bermakna karena menjadi gelar pertama sejak cedera serius pada lengan kanannya di 2020, cedera yang hampir mengakhiri kariernya.
Namun menariknya, meskipun berada di posisi terbaik dalam beberapa tahun terakhir, Marquez tidak ingin terobsesi dengan statistik maupun rekor pribadi.
Sikap Marquez soal Statistik dan Karier
Dalam sesi wawancara di acara Estrella Galicia dan dikutip oleh Crash, Marquez mengatakan dirinya tidak ingin mengejar angka gelar hanya demi rekor.
Ia bahkan menyebut rekor Angel Nieto dengan 12+1 gelar masih terasa jauh dan bukan tujuan utamanya.
Menurutnya, target terbesar dalam hidupnya sudah tercapai ketika ia mampu kembali menjadi juara dunia setelah enam tahun tanpa gelar dan setelah melewati operasi serta proses pemulihan panjang.
Marquez juga menambahkan bahwa ia sadar tidak akan berada di posisi teratas selamanya.
Ia menyebut akan tiba waktunya penurunan performa terjadi karena para pembalap muda akan terus memberikan tekanan.
Fokus Marquez Menghadapi Musim 2026
Berbicara soal musim 2026, Marquez kini menempatkan dirinya sebagai kandidat utama juara.
Sikap ini berbeda dengan awal musim 2025, ketika ia memasukkan Pecco Bagnaia sebagai favorit.
Kini, dengan pengalaman yang kuat dan motor yang kompetitif, targetnya semakin jelas.
Meskipun begitu, Marquez tetap berhati-hati. Ia mengatakan proses rehabilitasi masih berjalan dan dirinya ingin mencapai kondisi fisik 100 persen pada awal Maret 2026.
Menurutnya, kemenangan tidak datang hanya dari kecepatan dan pengalaman, tetapi juga disiplin dan kondisi fisik yang prima.