Home Internasional Korban Banjir Sri Lanka: 330 Meninggal, 200 Masih Hilang
Internasional

Korban Banjir Sri Lanka: 330 Meninggal, 200 Masih Hilang

Bagikan
Banjir, Image: Hans / Pixabay
Bagikan

finnews.id – Banjir dan tanah longsor yang melanda Sri Lanka akibat Siklon Ditwah telah menelan lebih dari 330 nyawa, sementara sekitar 200 orang masih dinyatakan hilang.

Bencana ini menjadi salah satu yang terparah dalam sejarah negara tersebut, memaksa ribuan warga mengungsi dan menghancurkan puluhan ribu rumah.

Disaster Management Centre Sri Lanka, sekitar 108.000 orang kini tinggal di tempat penampungan sementara yang dikelola pemerintah.

Dampak Kerusakan dan Krisis Infrastruktur

Banjir besar ini merusak lebih dari 20.000 rumah dan membuat sepertiga wilayah negara tanpa listrik dan air bersih.

Presiden Anura Kumara Dissanayake menyebut bencana ini sebagai “bencana alam paling menantang” dalam sejarah Sri Lanka.

Estimasi kerusakan infrastruktur begitu tinggi sehingga pemerintah menghadapi tantangan besar dalam rekonstruksi.

Evakuasi darurat telah diterapkan di beberapa wilayah, terutama di sekitar Sungai Kelani yang debit airnya terus meningkat.

Kisah Korban dan Evakuasi

Beberapa desa di daerah Kandy dan Badulla tercatat mengalami korban jiwa paling banyak.

Saman Kumara, warga desa Maspanna di Badulla, menceritakan bahwa dua anggota keluarganya meninggal, sementara warga lainnya terpaksa berlindung di kuil atau rumah yang masih berdiri.

Jalan menuju desa mereka tertutup tanah longsor sehingga bantuan logistik sulit dijangkau, dan mereka menghadapi kelangkaan makanan serta air bersih.

Di Kurunegala, bencana menimpa sebuah panti jompo, menewaskan 11 penghuni. Angkatan laut Sri Lanka membantu menyelamatkan warga dengan mengevakuasi mereka ke atap bangunan sementara beberapa bagian atap sempat runtuh, namun seluruh korban berhasil ditolong.

Respons Pemerintah dan Bantuan Internasional

Pemerintah Sri Lanka telah mengumumkan status darurat dan meminta bantuan internasional.

Presiden Dissanayake juga mengimbau warga Sri Lanka di luar negeri untuk menyumbang guna mendukung upaya penyelamatan dan rekonstruksi.

Tim penyelamat bekerja siang dan malam untuk mengevakuasi warga, memulihkan infrastruktur, dan menyediakan pasokan makanan serta air bersih.

Bagikan
Artikel Terkait
Internasional

Ribuan Aktivis Kayak Gelar Aksi Protes di Pelabuhan Newcastle, Australia

finnews.id Aksi protes iklim kembali mencuri perhatian publik di Australia ketika ratusan...

Internasional

Hong Kong Bergolak setelah Kebakaran Wang Fuk Court yang Tewaskan 128 Orang

finnews.id – Hong Kong bergolak setelah kebakaran di Wang Fuk Court menewaskan...

Kebakaran
Internasional

Hong Kong Berkabung setelah Tragedi Kebakaran Mematikan

finnews.id – Hong Kong berkabung selama tiga hari setelah kebakaran terbesar dalam...

Internasional

Eropa Mengering: Data Satelit 20 Tahun Terakhir Ungkap Krisis Air Tersembunyi

finnews.id – Krisis air di Eropa kini berubah menjadi isu serius yang...