finnews.id – Serangan udara Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai beberapa lainnya, kata otoritas kesehatan setempat, Sabtu, 22 November 2025.
Dikutip Reuters, saksi mata dan petugas medis mengatakan serangan pertama mengenai sebuah mobil di lingkungan padat penduduk Rimal, yang menyebabkannya terbakar.
Belum jelas apakah kelima korban tewas merupakan penumpang mobil tersebut atau termasuk pejalan kaki. Puluhan orang bergegas memadamkan api dan menyelamatkan para korban.
Tak lama setelah serangan terhadap mobil tersebut, angkatan udara Israel melancarkan dua serangan udara terpisah terhadap dua rumah di kota Deir Al-Balah dan kamp Nuseirat, di Jalur Gaza tengah.
Serangan ini menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai beberapa lainnya, kata petugas medis.
Israel dan Hamas Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata
Militer Israel mengatakan, seorang pria bersenjata telah menyeberang ke wilayah yang dikuasai Israel di Gaza dan memanfaatkan “jalur kemanusiaan di area yang dilalui bantuan kemanusiaan untuk memasuki Gaza selatan”.
Israel menyebutnya sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata”.
Militer mengatakan mereka menyerang target-target di Gaza sebagai balasan.
Sementara seorang pejabat Hamas di Gaza menolak tuduhan militer Israel sebagai tidak berdasar dan merupakan “alasan untuk membunuh”, dengan mengatakan bahwa kelompok itu berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata.
Israel dan Hamas telah berulang kali saling menuduh melanggar gencatan senjata, yang disepakati lebih dari enam minggu lalu.
Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan sebelumnya pada hari itu bahwa “pelanggaran yang meningkat” oleh Israel memberikan tanggung jawab kepada para mediator dan AS untuk menghadapinya dan mempertahankan gencatan senjata.
Gencatan senjata 10 Oktober dalam perang Gaza yang telah berlangsung dua tahun telah meredakan konflik, memungkinkan ratusan ribu warga Palestina kembali ke reruntuhan Gaza.