Tragedi Stockholm: Bus Tabrak Penumpang di Halte

Kronologi Insiden di Lokasi Kejadian

Insiden bermula ketika sebuah bus yang tidak sedang beroperasi melaju ke arah halte. Bus itu tidak membawa penumpang dan seharusnya tidak melayani rute pada saat kejadian. Namun, kecepatannya tampak tidak terkendali ketika masuk ke area pejalan kaki.

Orang-orang yang sedang menunggu bus tidak sempat menghindar. Beberapa saksi melihat bus menghantam tiang sebelum menyeret orang yang berada di antrean halte. Suasana berubah kacau dalam hitungan detik, dan banyak orang berteriak meminta bantuan.

Pemilik sebuah toko di dekat lokasi mengatakan beberapa orang berlari masuk ke tokonya sambil menangis dan ketakutan. Ia juga menyebut posisi korban terlihat sangat sulit, sehingga tim penyelamat membutuhkan peralatan khusus untuk mengevakuasi mereka.

Investigasi Polisi Masih Berjalan

Petugas kepolisian bergerak cepat dan menahan sopir bus untuk pemeriksaan intensif. Mereka menduga adanya unsur kelalaian karena bus tabrak penumpang terjadi saat kendaraan seharusnya berada dalam mode tidak operasional.

Setelah pemeriksaan awal, pihak Kejaksaan Swedia memutuskan untuk membebaskan sopir. Mereka menyatakan tidak ada alasan hukum untuk menahan pengemudi lebih lama. Namun, proses investigasi tetap berjalan. Polisi memastikan tidak menemukan indikasi bahwa sopir melakukan tindakan ini secara sengaja.

Saat ini, penyidik memeriksa rekaman kamera, kondisi mekanis bus, serta kemungkinan faktor kesehatan pengemudi sebelum tabrakan berlangsung.

Reaksi Publik dan Pemerintah

Warga Stockholm menyampaikan duka mendalam setelah muncul foto dan video upaya evakuasi. Tragedi ini memicu diskusi mengenai standar keselamatan transportasi kota. Banyak warga bertanya apakah pemeriksaan kendaraan dan sistem otomatis darurat sudah memadai.

Perdana Menteri Swedia ikut memberikan tanggapan melalui pernyataan resmi. Ia menyampaikan belasungkawa dan mengatakan pemerintah akan menunggu hasil investigasi sebelum menentukan langkah selanjutnya. Ia juga menekankan bahwa fokus utama berada pada keluarga korban dan para penyintas.