finnews.id – Setiap kali ranking FIFA terbaru dirilis, dunia sepak bola seolah berhenti sejenak untuk melihat siapa yang naik dan siapa yang turun. Edisi Oktober 2025 menghadirkan kombinasi antara dominasi dan kejutan. Spanyol masih bertahan di posisi pertama dengan performa luar biasa, sementara Argentina kembali menyalip Prancis untuk mengamankan posisi kedua. Inggris, Belanda, hingga Jerman juga ikut meramaikan perubahan peta kekuatan sepak bola dunia menjelang Piala Dunia 2026 di Amerika Utara.
Spanyol Jaga Takhta Dunia
Spanyol tetap menjadi tim yang paling sulit digeser. Dengan tambahan 5,39 poin hasil kemenangan atas Georgia dan Bulgaria, La Roja kini mengoleksi 1880,76 poin. Mereka tidak hanya unggul di papan klasemen, tetapi juga dalam konsistensi permainan. Tim asuhan Luis de la Fuente selalu memegang kendali di lapangan dengan gaya penguasaan bola khas yang membuat lawan frustrasi.
Kombinasi pemain muda dan senior menjadi senjata utama Spanyol. Gavi dan Lamine Yamal membawa kecepatan serta kreativitas, sementara Rodri dan Carvajal menjaga keseimbangan permainan. Hasilnya, Spanyol mencatat rekor tak terkalahkan dalam 11 pertandingan terakhir. Dominasi ini bukan kebetulan, melainkan hasil sistem yang berjalan rapi dan disiplin.
Spanyol kini bukan hanya favorit di Eropa, tapi juga kandidat kuat juara dunia berikutnya. Banyak analis menyebut bahwa La Roja sedang menjalani fase emas kedua setelah era Xavi dan Iniesta. Dengan strategi matang dan kedalaman skuad merata, Spanyol terlihat sulit dikejar siapa pun.
Argentina Rebut Posisi Kedua dari Prancis
Argentina berhasil kembali ke posisi dua besar dalam ranking FIFA terbaru. Mereka kini mengumpulkan 1872,43 poin, menyalip Prancis yang turun ke posisi ketiga. Kemenangan atas Venezuela dan Puerto Riko dalam laga persahabatan memperkuat posisi Albiceleste di papan atas. Lionel Scaloni berhasil menjaga semangat juara timnya meski beberapa pemain senior mulai pensiun.
Regenerasi berjalan mulus. Alejandro Garnacho, Enzo Fernández, dan Julián Álvarez menjadi motor baru dalam permainan cepat dan agresif khas Argentina. Mereka tidak lagi bergantung penuh pada Messi, meski peran legenda itu masih terasa dalam membentuk mental juara tim. Argentina kini tampil lebih fleksibel, mampu menyerang dengan berbagai pola dan beradaptasi cepat terhadap tekanan lawan.
Sebaliknya, Prancis sedikit goyah. Setelah menang besar atas Azerbaijan, Les Bleus harus puas dengan hasil imbang melawan Islandia. Penurunan ini cukup untuk membuat mereka kehilangan delapan poin penting. Didier Deschamps harus menemukan kembali stabilitas di lini tengah dan pertahanan jika ingin bersaing merebut posisi puncak lagi.
Meski demikian, kekuatan individu Prancis tetap menakutkan. Kylian Mbappé, Antoine Griezmann, dan Eduardo Camavinga terus menjadi andalan utama. Namun, ritme permainan mereka perlu lebih konsisten, terutama di laga tandang yang sering berakhir dengan kehilangan poin.