finnews.id – Bagi sebagian orang, mimpi hanyalah bunga tidur semata. Namun, menurut kepercayaan masyarakat Jawa kuno, mimpi bisa menjadi pertanda spiritual sebuah simbol kehadiran Tuhan atau isyarat batin yang membawa pesan tertentu bagi si pemimpi.
Dalam tradisi Jawa, mimpi dibedakan menjadi tiga jenis utama berdasarkan waktu terjadinya, yaitu Titiyoni, Gondoyoni, dan Puspo Tajem.
Ketiganya memiliki filosofi dan makna tersendiri yang dipercaya menggambarkan hubungan antara manusia, alam, dan takdir hidupnya.
Lantas, apa arti dari ketiga jenis mimpi tersebut? Berikut penjelasan lengkapnya menurut Primbon Jawa
1. Mimpi Titiyoni (Pukul 21.00 – 00.00)
Mimpi Titiyoni biasanya terjadi di awal tidur, antara pukul 9 malam hingga 12 malam. Jenis mimpi ini sering kali berkaitan dengan aktivitas sehari-hari atau hal-hal yang baru saja dialami seseorang. Contohnya, seorang pedagang bisa bermimpi tentang pasar atau dagangannya, sementara petani mungkin bermimpi tentang sawah atau ladang.
Menurut Primbon Jawa, Titiyoni dianggap sebagai bunga tidur — mimpi yang tidak membawa pesan khusus dan hanya merupakan hasil dari pikiran sebelum tidur.
Jadi, tak perlu terlalu memikirkannya bila Anda mengalami mimpi di waktu ini.
2. Mimpi Gondoyoni (Pukul 00.00 – 03.00)
Jenis mimpi Gondoyoni muncul di tengah malam, antara pukul 12 malam hingga 3 pagi. Mimpi ini dipercaya bersumber dari alam bawah sadar dan menggambarkan keinginan serta ketakutan terdalam seseorang.
Contohnya:
Orang yang sedang berharap menikah bisa bermimpi tentang pernikahan.
Mereka yang mendambakan rezeki sering bermimpi mendapatkan uang, mobil mewah, atau pasangan ideal.