Home News Fathroni Diansyah Irit Bicara Usai Diperiksa KPK Soal Kasus SYL
News

Fathroni Diansyah Irit Bicara Usai Diperiksa KPK Soal Kasus SYL

Bagikan
Fathroni Diansyah Irit Bicara Usai Diperiksa KPK Soal Kasus TPPU SYL
Fathroni Diansyah Irit Bicara Usai Diperiksa KPK Soal Kasus TPPU SYL.
Bagikan

finnews.id – – Adik advokat, Febri Diansyah, Fathroni Diansyah Edi irit bicara setelah diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). 

Berdasarkan pantauan disway.id di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, ia selesai diperiksa sekitar pukul 18.10 WIB.

Tak banyak menanggapi pertanyaan wartawan usai diperiksa, ia menyerahkan kepada penyidik KPK

“Kalau itu mungkin tanya ke Pak Rossa ya Penyidik,” ujar Fathroni pada Kamis, 27 Maret 2025, petang.

Ia pun mengaku, tak berkomunikasi dengan Febri sebelum melaksanakan pemeriksaan.

“Gak ada komunikasi (dengan Febri),” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Febri menjelaskan adiknya itu sempat menjalankan tugas magang advokat di Visi Law Office, kantor hukum yang didirikannya bersama aktivis antikorupsi Donal Fariz pada Oktober 2020 lalu.

Mereka bersama dengan partner Visi Law Office yang merupakan mantan pegawai KPK yakni Rasamala Aritonang yang sempat menjadi pengacara SYL baik di tahap penyelidikan maupun penyidikan kasus pemerasan dan penerimaan gratifikasi.

“Fathroni Diansyah adalah adik kandung saya. Saat pendampingan hukum kasus SYL, dia sedang menjalankan tugas magang Advokat di Visi Law Office. Barulah sejak akhir 2024 ini, kami mendirikan Diansyah and Partner Law Firm,” kata Febri pada Senin, 24 Maret 2025.

Dalam hal ini, KPK telah menggeledah Visi Law Office yang berlokasi di Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Dalam penggeledahan ini, ia menyita sejumlah dokumen dan Barang Bukti Elektronik (BBE) diduga terkait perkara.

Adapun SYL telah divonis bersalah atas kasus pemerasan dan penerimaan gratifikasi. Ia dihukum dengan pidana 12 tahun penjara.

Pada Jumat, 28 Februari 2025, Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi SYL dengan perbaikan mengenai redaksi pembebanan uang pengganti.

Majelis hakim kasasi menghukum SYL untuk membayar uang pengganti sebesar Rp44.269.777.204 (Rp44 miliar) ditambah US$30.000 dikurangi dengan jumlah uang yang disita dalam perkara ini yang selanjutnya dinyatakan dirampas untuk negara.

Bagikan
Artikel Terkait
BSN
News

BSN Siap Jadi Katalitas Penguat Pasar Syariah Nasional

finnews.id – Setelah resmi menerima limpahan aset dan liability Unit Usaha Syariah...

ergantian Nama Jembatan Pandansimo
News

Nilai Historis Markas Perang! Menguak Alasan Jembatan Pandansimo Berganti Nama Menjadi Kabanaran

Finnews.id – Presiden Prabowo menjelaskan perubahan nama Jembatan Pandansimo menjadi Jembatan Kabanaran...

Jembatan Kabanaran Diresmikan Prabowo
News

Mega Proyek! Prabowo Resmikan Jembatan Kabanaran Rp 863 M di Yogyakarta

Prabowo Resmikan 5 Infrastruktur Besar, Jembatan Kabanaran Jadi Pusat Perhatian Finnew.id –...

RS Kardiologi Emirates-Indonesia
News

Prabowo Resmikan RS Kardiologi Hibah UEA Rp 417 M di Solo: Ini Inisiatif Mantan Presiden Jokowi

Perkuat Layanan Jantung Nasional, RS Kardiologi Emirates-Indonesia Resmi Beroperasi Finnews.id – Presiden...