finnews.id – Miris, seorang kolektor barang antik yang tinggal di wilayah Ciganjur, Jakarta Selatan, bernama G (50), mengalami kerugian ratusan juta rupiah setelah barang-barang koleksinya dijual oleh penjaga rumahnya, AT (46).
Kejadian ini berlangsung dari Agustus 2024 hingga Maret 2025, dan menyebabkan kehilangan barang-barang berharga tanpa sepengetahuan sang pemilik rumah.
Menurut Kanit Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKP Igo Fazar Akbar, pelaku yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) atau penjaga keamanan rumah tersebut, menjual barang-barang koleksi secara bertahap.
“Pelaku ini sudah melakukan aksinya secara bertahap, mulai dari Agustus 2024 hingga akhirnya diamankan pada Maret 2025. Dia melakukan transaksi jual beli melalui online, dengan menawar harga barang-barang koleksi milik korban,” jelas AKP Igo Fazar di Mapolres Jaksel, Minggu 23 Maret 2025.
Barang-barang yang dijual antara lain lukisan, kursi jati, kipas kayu jati, hingga gamelan.
Harga lukisan yang dijual bervariasi, antara Rp300 ribu hingga Rp700 ribu.
Meskipun korban, yang merupakan kolektor barang antik, memperkirakan bahwa satu lukisan bisa bernilai jutaan hingga puluhan juta rupiah.
Kerugian total yang dialami korban diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Korban tidak langsung sadar bahwa barang-barangnya hilang, karena koleksinya disimpan di gudang.
“Karena banyaknya koleksi yang dimiliki, korban tidak langsung menyadari bahwa beberapa barang sempat dijual oleh pelaku,” kata AKP Igo.
Selain lukisan, sejumlah barang berharga lainnya juga hilang, seperti kursi jati, kipas kayu jati, dan gamelan.
Pihak kepolisian juga menyebutkan bahwa ada beberapa barang yang masih belum ditemukan, termasuk sebuah pintu gembok yang juga hilang.
Korban, yang tinggal di Jakarta Selatan, hanya mengunjungi rumah di Ciganjur untuk acara keluarga atau liburan, sementara rumah tersebut dijaga oleh pelaku bersama istrinya.
“Pelaku tidak bekerja sendirian. Istrinya, yang juga seorang ART, tidak mengetahui perbuatan suaminya,” ungkap AKP Igo.
