Rapat pleno tersebut digelar di Jakarta Pusat dan dihadiri jajaran Pengurus Harian Syuriyah, A’wan, Tanfidziyah, ketua lembaga PBNU, hingga pimpinan badan otonom NU pusat.
Di tengah memanasnya konflik internal, kubu Gus Yahya juga menyampaikan keprihatinan atas situasi nasional.
Mereka meminta maaf kepada warga nahdliyin dan masyarakat luas karena polemik ini muncul saat sejumlah daerah Indonesia tengah menghadapi bencana, termasuk di wilayah Sumatera.