Mengapa Australia Bertindak Lebih Agresif?
Pemerintah Australia menyatakan bahwa perusahaan teknologi sudah diberi waktu lebih dari satu dekade untuk meningkatkan keamanan pengguna muda.
Namun berbagai kasus hukum di Amerika Serikat mengungkap bahwa beberapa perusahaan justru menunda perbaikan demi mempertahankan pertumbuhan pengguna. Bahkan beberapa dugaan menyebut fitur tertentu tetap dipertahankan meski perusahaan mengetahui dampaknya pada remaja.
Dengan alasan itu, Australia memilih langkah paling ekstrem: tidak ada izin orang tua, tidak ada pengecualian, dan tidak ada akses resmi untuk siapa pun di bawah 16 tahun. Pendekatan ini menjadikan regulasi mereka sebagai yang paling ketat di dunia.
Reaksi Perusahaan Teknologi dan Perdebatan Publik
Perusahaan seperti Meta, TikTok, YouTube, dan Snap menyatakan keberatan. Mereka menilai verifikasi usia masih sulit dan kebijakan ini justru dapat mendorong remaja ke platform yang lebih tidak terkontrol. Mereka juga berpendapat bahwa orang tua seharusnya memiliki hak untuk memutuskan, bukan pemerintah.
Namun banyak pengamat menilai argumen tersebut terlalu terlambat. Selama bertahun-tahun, tekanan publik terus meningkat karena perusahaan dianggap tidak transparan dan lambat memperbaiki sistem keamanan. Larangan medsos Australia menjadi simbol bahwa kesabaran pemerintah sudah habis.
Selain itu, gelombang gugatan hukum yang menuduh platform digital menyebabkan kecanduan dan membahayakan kesehatan mental remaja menambah tekanan terhadap industri. Banyak keluarga korban menuntut perubahan struktural yang lebih cepat.
Efek Domino ke Negara-Negara Lain
Keputusan Australia segera menarik perhatian negara lain. Uni Eropa, Denmark, Norwegia, Brasil, Fiji, hingga Singapura mulai meninjau kemungkinan menerapkan kebijakan serupa. Bila kebijakan ini berhasil menekan risiko bagi remaja tanpa menimbulkan dampak negatif besar, pendekatan Australia dapat menjadi model global.
Karena itu, larangan medsos Australia bukan hanya kebijakan nasional, melainkan eksperimen internasional yang menguji batas antara kebebasan digital dan perlindungan anak.