finnews.id – Banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Aceh juga berdampak pada masjid dan madrasah. Untuk itu, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh mengerahkan relawan untuk membersihkan sejumlah madrasah dan rumah ibadah yang terdampak banjir.
Relawan dibagi beberapa tim yang langsung terjun ke daerah terdampak. Tim yang dibentuk sudah mulai bekerja membersihkan masjid di Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara serta beberapa madrasah di Kota Langsa, Sabtu, 6 Desember 2025.
Di Aceh Utara, tim yang dipimpin Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Azhari membersihkan Masjid Al-Kautsar Alue Mudem, Kecamatan Lhoksukon. Tim dari Sekretariat Kanwil Kemenag Aceh membantu membersihkan halaman masjid, kamar mandi dan ambal yang masih berlumpur.
“Ini pembersihan kedua, sudah pernah dilaksanakan Salat Jumat (kemarin),” kata Azhari.
Tim lainnya dipimpin Kabid Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf (Penaiszawa), Zulfikar. Mereka membersihkan Masjid Al-Mujahidin Cot Ara, Kecamatan Kutablang, Bireuen. Mereka membersihkan lumpur tebal yang masih basah dan sampah yang melekat di dalam dan halaman masjid.
Bersama perangkat desa, relawan juga mendatangkan satu unit eskavator untuk memperlancar pengerukan lumpur dan sampah berat di halaman masjid.
“Sudah dua kali jumatan belum bisa digunakan. Ditutupi lumpur baik dalamnya maupun di halamannya, bahkan kayu besar membentang di dindingnya,” ujar Zulfikar.
Pembersihan Madrasah di Kota Langsa
Sementara tim ketiga dipimpin Kabid Pendidikan Madrasah (Penmad), Khairul Azhar. Mereka membersihkan sejumlah madrasah di Kota Langsa, di antaranya Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 dan MIN 3 Kota Langsa, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Langsa dan MTs Swasta Geudeubang.
Di MIN 1, madrasah dipenuhi lumpur yang sebagiannya telah mengering sehingga proses pembersihan lebih mudah dilakukan.
Khairul Azhar yang juga Ketua Tim Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi 2025 Kanwil Kemenag Aceh, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kehadiran langsung Kemenag Aceh dalam membantu pemulihan sarana pendidikan.