Menurut dia, capaian tersebut menunjukkan Indonesia mulai memasuki fase innovation-driven economy. Untuk memperkuat posisi itu, Indonesia membutuhkan ekosistem riset yang kokoh, mulai dari infrastruktur, SDM kompeten, pendanaan berkelanjutan, hingga agenda riset nasional yang terintegrasi.
“Kami menyiapkan agenda riset nasional berbasis SDGs (Sustainable Development Goals) dari pangan, energi, kesehatan, hingga ekonomi berbasis pengetahuan,” ujarnya.
Prof Khaswar menilai kombinasi antara riset halal yang kuat dan konsolidasi ekosistem inovasi nasional adalah pondasi utama jika Indonesia ingin naik level dari pasar halal terbesar menjadi produsen halal global.
“Sinergi tersebut menjadi langkah strategis dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia,” katanya.