Konteks Sejarah dan Regional
Banjir ini menjadi yang terparah di Sri Lanka sejak Juni 2003, ketika 254 orang tewas akibat banjir besar dan ratusan ribu lainnya mengungsi.
Saat ini, Asia Tenggara juga menghadapi kondisi ekstrem serupa, dengan jutaan orang terdampak banjir di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Para ahli mengingatkan bahwa perubahan iklim meningkatkan frekuensi bencana hidrometeorologi di wilayah ini, sehingga kesiapsiagaan menjadi sangat penting.
Upaya Pemulihan dan Tantangan ke Depan
Meskipun curah hujan akibat monsun mulai berkurang, wilayah terdampak masih menghadapi risiko tanah longsor susulan dan banjir lokal.
Pemulihan penuh diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, mengingat skala kerusakan yang luas.
Pemerintah fokus pada distribusi bantuan darurat, rehabilitasi infrastruktur, dan penyediaan kebutuhan dasar bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.
Bencana ini menyoroti pentingnya sistem peringatan dini dan manajemen risiko yang lebih efektif untuk mencegah korban jiwa di masa depan.
Masyarakat internasional dan lembaga kemanusiaan terus memantau perkembangan situasi di Sri Lanka dan menyiapkan dukungan logistik tambahan.
Referensi:
-
BBC News: Sri Lanka floods: Death toll rises above 330
-
AFP News: Sri Lanka floods and landslides: Hundreds affected
-
Reuters: Cyclone Ditwah sweeps Sri Lanka causing heavy damage
-
Disaster Management Centre, Sri Lanka: Official updates on floods and landslides
- Banjir dan tanah longsor Sri Lanka akibat Siklon Ditwah 2025
- Banjir Sri Lanka 2025
- Bantuan internasional untuk korban bencana di Sri Lanka
- ChatGPT said: Korban Banjir Sri Lanka
- Dampak kerusakan rumah dan infrastruktur akibat banjir Sri Lanka
- Evakuasi ribuan warga terdampak banjir di Sri Lanka
- Evakuasi Sri Lanka
- Siklon Ditwah
- Tanah Longsor Sri Lanka
- Update korban meninggal dan hilang di Sri Lanka