Home Internasional Gunung Kilauea Erupsi Lagi, yang ke-37 Kali sejak Desember 2024
Internasional

Gunung Kilauea Erupsi Lagi, yang ke-37 Kali sejak Desember 2024

Bagikan
Erupsi Gunung Kilauea
Erupsi Gunung Kilauea, Image: USGS
Bagikan

finnews.id – Erupsi Gunung Kilauea kembali menarik perhatian publik global. Gunung berapi yang berada di Hawaii ini dikenal sebagai salah satu vulkan paling aktif di dunia. Karena itu, setiap peningkatan aktivitas langsung menjadi sorotan media, ilmuwan, dan otoritas kebencanaan internasional. Pada laporan terbaru, United States Geological Survey (USGS) menyatakan bahwa letusan kali ini menandai episode erupsi ke-37 sejak Desember 2024, sebuah angka yang menunjukkan pola berulang dan konsisten.

Sebelumnya Finnews.id juga pernah memberitakan bahwa aktivitas vulkanik Kilauea mengalami peningkatan sejak pertengahan tahun. Saat itu para ahli menyoroti intensitas magma dan pergerakan gas bawah tanah yang dianggap menjadi indikator fase erupsi lanjutan.

Meskipun erupsi Gunung Kilauea tampak dramatis dalam rekaman time-lapse dan foto udara yang viral, tetapi hingga kini belum ada laporan kerusakan besar maupun korban jiwa.

Faktor yang Memicu Aktivitas Vulkanik

Para peneliti menyebut erupsi Gunung Kilauea berkaitan dengan sistem magmanya yang dangkal dan terus mengalami tekanan internal. Selain itu, Hawaii berada di atas hotspot tektonik yang menghasilkan material vulkanik tanpa henti. Kombinasi itu menciptakan kondisi rawan erupsi berulang dalam rentang waktu pendek.

Berdasarkan data USGS, tekanan magma meningkat secara bertahap selama dua minggu terakhir sebelum akhirnya mencapai titik pelepasan. Sensor deformasi tanah juga menangkap perubahan elevasi yang menandakan penumpukan panas di bawah permukaan.

Meskipun begitu, pola ini bukan fenomena anomali. Sejak dulu, Kilauea berperilaku seperti sistem terbuka yang sering mengalami pelepasan energi, sehingga letusan ringan hingga moderat menjadi hal yang umum.

Dampak terhadap Lingkungan dan Perjalanan Wisata

Lava yang mengalir selama erupsi Gunung Kilauea memperluas permukaan tanah baru yang masih panas dan rapuh. Sementara itu, abu vulkanik serta gas sulfur dioksida berpotensi menimbulkan iritasi saluran pernapasan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua, dan penderita asma.

Otoritas Hawaii Volcanoes National Park membatasi akses publik di beberapa zona untuk mencegah risiko paparan gas dan kemungkinan perubahan aliran lava yang mendadak. Namun, sebagian wilayah wisata tetap terbuka karena daya tarik visual fenomena vulkanik selalu mengundang perhatian para traveler internasional.

Pakar lingkungan menekankan bahwa perubahan lansekap akibat aktivitas vulkanik membawa dua sisi: kerusakan vegetasi dalam jangka pendek, tetapi penciptaan ekosistem baru dalam jangka panjang. Beberapa spesies tanaman endemik bahkan berkembang lebih baik di tanah vulkanik yang kaya mineral.

Bagikan
Artikel Terkait
Negosiasi Damai Ukraina-Rusia
Internasional

Negosiasi Damai Ukraina-Rusia Memasuki Tahap Penentuan

finnews.id – Negosiasi damai Ukraina-Rusia kembali mendapat perhatian internasional setelah muncul sinyal...

Absennya Amerika Serikat di G20
Internasional

Absennya Amerika Serikat di G20 Afrika Selatan dan Pergeseran Lanskap Geopolitik Dunia

finnews.id – Absennya Amerika Serikat di G20 menjadi sorotan utama selama pertemuan...

China menolak keras kebangkitan militer Jepang. Foto: Anadolu
Internasional

China Bersumpah Tidak Akan Biarkan Militerisme Jepang Bangkit Kembali!

finnews.id – China menegaskan tidak akan membiarkan “militerisme Jepang bangkit kembali”. Beijing...

Gedung pusat penipuan di Myanmar yang pekerjakan ribuan warga negara asing.
Internasional

Junta Mynmar Gerebek Pusat Penipuan, 1.600 Warga Asing Ditangkap!

finnews.id – Militer Myanmar telah menangkap hampir 1.600 warga negara asing dalam...