finnews.id – Pengemudi Transjakarta yang melayani rute-rute di seputaran Jabodetabek tak hanya didominasi kaum pria, terselip pula di antaranya pengemudi perempuan.
Bahkan, menurut Gubernur DKI Jakarta, pengemudi perempuan cenderung lebih tertib. “Beberapa kali saya naik Transjakarta pada hari Rabu, ketika pengemudinya perempuan itu biasanya lebih tertib, lebih rapi, lebih nyaman, dan saya juga merasa lebih ayem,” ujar Pramono, Senin, 10 November 2025.
Pernyataan itu dilontarkan Pramono saat menyerahkan sertifikat kelulusan kepada 13 pramudi perempuan dalam acara Seremonial Kelulusan Program TransJakarta Women Empowerment: Pelatihan Mengemudi Khusus Perempuan di PT Transportasi Jakarta, Cawang, Jakarta Timur.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara PT TransJakarta, ITDP Indonesia, dan UNEP sebagai komitmen untuk membangun ekosistem transportasi publik yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam sambutannya, Pramono meyakini program ini merupakan langkah yang sangat baik.
Ia pun meminta Direktur Utama (Dirut) PT TransJakarta, Welfizon Yuza, agar melanjutkan program ini. Ia menargetkan persentase pengemudi perempuan TransJakarta bisa meningkat secara signifikan, dari 2-3 persen menjadi lebih dari 10 persen.
“Kalau itu bisa dicapai, menurut saya adalah sesuatu hal yang positif bukan hanya bagi transportasi di Jakarta, tetapi tentunya buat Transjakarta sendiri dan juga buat Balai Kota,” kata Pramono.
Menurutnya, program PT Transjakarta ini memberikan ruang kepada perempuan untuk bisa menjadi pramudi di transportasi TransJakarta.
Antusiasme Tinggi Masyarakat Gabung di Program Women Empowerment
Sementara itu, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) Welfizon Yuza melaporkan antusiasme masyarakat untuk mendaftar program Women Empowerment ini. Dari 100 pendaftar, sebanyak 15 perempuan lolos seleksi untuk mengikuti program beasiswa pelatihan.
Setelah 23 hari pelatihan intensif, 13 orang dinyatakan lulus pelatihan pramudi khusus perempuan. Kerja sama ini merupakan komitmen untuk membangun ekosistem transportasi publik yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan.