Home News DPR Gelar RDP RKUHAP, Forum Advokat Usul Larangan Penahanan Wanita Hamil di Rutan dan Lapas
News

DPR Gelar RDP RKUHAP, Forum Advokat Usul Larangan Penahanan Wanita Hamil di Rutan dan Lapas

Bagikan
larangan penahanan wanita hamil
DPR menggelar rapat RKUHAP, Forum Advokat Pembaharuan Hukum Pidana usulkan larangan penahanan wanita hamil di rutan dan lapas, demi keselamatan ibu dan janin.Foto: Ilustrasi/Komnas HAM
Bagikan

Finnews.id – Komisi III DPR RI menggelar rapat dengar pendapat umum (RDPU) pada Senin, 10 November 2025, untuk menerima masukan terkait Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP). Salah satu usulan yang mencuat dalam forum tersebut adalah larangan penahanan terhadap wanita hamil di rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan.

Advokat dari Forum Advokat Pembaharuan Hukum Acara Pidana, Windu Wijaya, menyampaikan bahwa wanita hamil yang menjadi tersangka atau terdakwa seharusnya tidak dilakukan penahanan baik Rutan maupun Lapas.

“Rumusan yang kami usulkan adalah wanita hamil yang jadi tersangka atau terdakwa dilarang ditahan di rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan,” ujarnya.

Sebagai alternatif, penahanan wanita hamil bisa dilakukan dengan status tahanan rumah atau tahanan kota, dengan catatan keselamatan ibu dan janin tetap dijaga.

“Dengan tetap memperhatikan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan ibu serta janin dalam kandungan,” tambah Windu.

Usulan ini bila diakomodasi dalam KUHAP akan mengakui janin sebagai subjek hukum. Hal ini diharapkan memperkuat aspek kemanusiaan dalam RKUHAP, sekaligus memberikan perlindungan lebih bagi janin. Windu menegaskan,

“Dengan ketentuan ini, KUHAP memberikan pengakuan hak janin sebagai subyek hukum yang memerlukan perlindungan,” ujarnya.

Selain hak janin, forum advokat juga menyoroti hak tersangka untuk menjalani hubungan biologis dengan pasangan sah.

“Tambahan terakhir, kami juga mengusulkan agar dalam RUU KUHAP diberikan ketegasan normatif terhadap hak tersangka untuk melakukan hubungan biologis dengan pasangan yang sah sesuai UU perkawinan,” kata Windu.

Usulan ini diharapkan menjadi pertimbangan DPR dalam menyusun ketentuan RKUHAP, agar prinsip perlindungan hak asasi manusia, khususnya bagi wanita hamil, dapat diterapkan secara tegas di lingkungan peradilan pidana.

Bagikan
Artikel Terkait
News

Cuaca Buruk di Labuan Bajo, Nakhoda Kapal Diminta Rajin Cek Tali Jangkar

finnews.id – Nakhoda kapal wisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara...

Jusuf Kalla Soeharto
News

Perdebatan Selesai! Jusuf Kalla: Kita Harus Terima Soeharto Jadi Pahlawan, SaJasanya Lebih Banyak

Finnews – Keputusan Presiden RI Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada...

Marsinah Pahlawan Nasional
News

Marsinah Resmi Jadi Pahlawan Nasional: Haru Marsini Mewakili Perjuangan Buruh di Istana

Finnews – Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Senin 10 November 2025, Istana...

News

10 Artis Indonesia Keturunan Pahlawan Nasional, dari Maia Estianty hingga Dian Sastrowardoyo

finnews.id –  Setiap 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan Nasional  momen...