Home Hukum & Kriminal KPK Beberkan Kronologi OTT Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Terima Suap Rp1,25 Miliar
Hukum & Kriminal

KPK Beberkan Kronologi OTT Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Terima Suap Rp1,25 Miliar

Bagikan
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Tersangka KPK
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko resmi ditahan KPK. Ia ditetapkan tersangka dalam 3 klaster korupsi. Foto:ANTARA
Bagikan

finnews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya mengungkap secara rinci kronologi Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Ponorogo, Jawa Timur, Sugiri Sancoko.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan empat orang tersangka, yakni: Sugiri Sancoko (Bupati Ponorogo), Yunus Mahatma (Direktur RSUD Dr. Harjono Ponorogo), Agus Pramono (Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo), dan Sucipto (pihak swasta rekanan proyek RSUD)

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menjelaskan bahwa operasi ini diawali dari laporan pengaduan masyarakat.

Menurut Asep, kasus bermula ketika Yunus Mahatma (YUM) mendapatkan kabar bahwa dirinya akan diganti dari jabatan Direktur RSUD Dr. Harjono Ponorogo oleh Bupati Sugiri Sancoko (SUG).

“Karena itu, Yunus kemudian berkoordinasi dengan Sekda Ponorogo, Agus Pramono (AGP), untuk menyiapkan sejumlah uang agar posisinya tidak diganti,” ungkap Asep di Gedung Merah Putih KPK, Minggu (9/11/2025).

Tiga Klaster Penyerahan Uang

Dari hasil penyelidikan KPK, diketahui terdapat tiga klaster pemberian uang dari Yunus kepada Bupati Sugiri dan Sekda Agus Pramono:

  • Februari 2025: Yunus menyerahkan uang sebesar Rp400 juta kepada Sugiri melalui ajudannya.
  • April–Agustus 2025: Yunus memberikan uang Rp325 juta kepada Agus Pramono.
  • November 2025: Yunus kembali menyerahkan uang Rp500 juta melalui Ninik, kerabat Bupati Sugiri.

“Total uang yang telah diberikan YUM mencapai Rp1,25 miliar, dengan rincian untuk SUG sebesar Rp900 juta dan AGP Rp325 juta,” jelas Asep.

Kronologi Operasi Tangkap Tangan

Sebelum OTT dilakukan, pada 3 November 2025, Bupati Sugiri disebut meminta uang Rp1,5 miliar kepada Yunus.

Kemudian, pada 6 November 2025, ia kembali menagih uang tersebut.

Menindaklanjuti permintaan itu, salah satu rekan dekat Bupati Sugiri berkoordinasi dengan pegawai Bank Jatim untuk mencairkan uang Rp500 juta, yang akan diserahkan oleh Yunus melalui kerabat Bupati.

“Uang tunai sejumlah Rp500 juta itu kemudian diamankan tim KPK sebagai barang bukti OTT,” kata Asep.

Bagikan
Artikel Terkait
Kasus Bank BJB
Hukum & Kriminal

KPK Telusuri Dugaan Aliran Dana Korupsi Bank BJB ke Aura Kasih, Nama Ridwan Kamil Jadi Sorotan

Finnews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berkomitmen untuk mendalami seluruh informasi terkait...

MAKI Datangi Dewas KPK, Laporan Dugaan Hambatan Kasus Bobby Nasution 2 Bulan Tak Digubris
Hukum & Kriminal

MAKI Datangi Dewas KPK! Laporan Dugaan Hambatan Kasus Bobby Nasution 2 Bulan Tak Digubris

Finnews.id – Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, melayangkan kritik keras...

KPK Umumkan Hasil Seleksi Pejabat Tinggi
Hukum & Kriminal

KPK Umumkan Hasil Seleksi Pejabat Tinggi: Siapa Saja yang Lolos?

Finnews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan hasil akhir seleksi calon pejabat...

Kejagung setor Rp6,6 triliun ke kas negara
Hukum & Kriminal

Kejagung Setor Rp6,6 Triliun Kasus Korupsi ke Negara

finnews.id – Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali mencatat capaian besar dalam upaya pemulihan...