finnews.id – Badan Pusat Statistik (BPS) resmi mengumumkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2025 menurun menjadi 4,85 persen. Angka ini membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 4,91 persen pada Agustus 2024.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menjelaskan bahwa penurunan ini juga diikuti dengan berkurangnya jumlah pengangguran terbuka menjadi 7,46 juta orang.
Selain itu, proporsi penduduk yang bekerja di sektor formal turut mengalami peningkatan selama periode Agustus 2024 hingga Agustus 2025.
“Terjadi penurunan TPT yang diiringi menurunnya jumlah pengangguran terbuka. Peningkatan paling signifikan terjadi pada kelompok penduduk yang bekerja sebagai buruh, karyawan, atau pegawai,” ujar Edy dalam konferensi pers BPS yang digelar secara daring pada Rabu, 5 November 2025.
Penurunan angka pengangguran ini sejalan dengan upaya Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul melalui Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menuturkan bahwa program ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga melatih kemampuan beradaptasi, berkomunikasi, serta membangun etos kerja yang kuat sebagai bekal di dunia kerja.
“Program pemagangan merupakan jembatan emas menuju dunia kerja yang sebenarnya. Melalui program ini, para lulusan tidak sekadar belajar bekerja, tetapi juga membentuk karakter dan kompetensi yang dibutuhkan industri,” kata Afriansyah.
Ia menambahkan bahwa Kemnaker akan terus memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia kerja agar para lulusan memiliki kesiapan yang lebih baik.
Menurut Afriansyah, masa depan tenaga kerja Indonesia tidak hanya ditentukan oleh ijazah, melainkan juga oleh kompetensi, karakter, dan pengalaman kerja nyata yang diperoleh sejak dini.