Sebagai langkah pencegahan, pihak RT berencana meningkatkan keamanan di sekitar masjid dan memasang CCTV untuk mencegah kejadian serupa.
Sementara itu, Kapolsek Sako Palembang AKP Makmun mengatakan pihaknya akan menurunkan Bhabinkamtibmas untuk mengecek langsung ke lokasi kejadian.
“Laporannya memang belum masuk, tapi kami akan cek ke lapangan. Jika benar ada unsur pidana, tentu akan kami proses sesuai hukum,” tegas Makmun, Kamis (6 November 2025).
Viral di Media Sosial, Warganet Prihatin
Video bocah berteriak minta tolong dari gudang masjid ini cepat menyebar di berbagai platform seperti Instagram, TikTok, dan X (Twitter). Banyak warganet menyoroti lemahnya pengawasan terhadap anak-anak di lingkungan publik.
“Kasihan banget, niatnya main malah dikunci begitu,” tulis salah satu pengguna media sosial.
Sebagian besar netizen juga mendesak aparat penegak hukum agar segera menindaklanjuti kasus tersebut dan memberikan edukasi soal keamanan anak di tempat ibadah maupun ruang publik.
Peringatan untuk Orang Tua: Waspadai Ajakan Bermain yang Mencurigakan
Peristiwa ini menjadi peringatan bagi para orang tua untuk lebih waspada terhadap aktivitas anak di luar rumah, termasuk di tempat umum seperti masjid, taman, atau sekolah.
Psikolog anak menilai, insiden seperti ini bisa menimbulkan trauma jangka panjang, meskipun pelaku masih tergolong anak-anak.
Karena itu, pendampingan psikologis dan edukasi tentang batasan serta rasa aman sangat dibutuhkan.
Kasus dugaan penyekapan bocah di Palembang ini memperlihatkan pentingnya pengawasan anak, empati sosial, dan ketegasan hukum.
Polisi memastikan akan memeriksa semua pihak terkait untuk memastikan keadilan bagi korban dan mencegah peristiwa serupa terjadi lagi.